Bagaimana persoalan kehidupan yang begitu rumit, dari mencari pekerjaan hingga mencari usaha yang tepat, kebayakan terbentur oleh niat yang kurang yakin, permasalahan modal, masalah keberanian, tidak adanya lowongan, hingga permasalahan kompetisi yang sangat ketat.
Ketika ide itu didapat untuk menyakinkan serta memulainya tentu harus disampaikan ke individu-individu yang tepat pula agar hasil atau mendapatkan dukungan yang kuat. Kami berdua mendatangi beberapa tokoh yang dipandang perlu untuk dimintakan pendapatnya, dimulailah atur tugas diantara kami berdua, saya bertugas menyusun konsep dan teman saya bertugas menyiapkan sarana belajar mengajar.
Tokoh yang pertama kami kunjungi yakni Ustad Fahmi Irvansyah beliau selaku tokoh muda yang mempunyai pendapat serta kepedulian yang sangat tinggi terhadap dunia pendidikan, ketika sesampainya dirumah beliau alhamdulilah harapan untuk mendapat dukungan Allah kabulkan, beliau sangat mendukung sekali karena beliau anggap proyek yang akan kami kerjakan adalah lading amal soleh. Bahkan beliaupun merelakan rumahnya untuk dijadikan sebuah kampus.
Tokoh yang kedua kami kunjungi yaitu birokrat yang bekerja disalah satu intansi pemerintah yang bergerak dibidang keuangan, beliau bernama Dr. Agus Sugeng Setiawan SE.AK.MM. alhamdulilah dari beliau disamping kami mendapat dukungan moril beliau pula mengajarkan konsep tata kelola pendidikan. Kami berdua semakin semangatlah dalam mewujudkan ide sekolah kewirausahaan syariah.
Konsep-konsep syariah pada era sekarang khususnya dibidang ekonomi sangatlah popular , kalau kita mendengar baik dimedia cetak atau elektronik usaha yang berbasiskan lembaga keuangan berbondong-bondong melakukan pengembangan dengan membuka unit-unit syariah baik itu asuransi, perbankan atau sejenisnya.
Konsep syariah yang sekarang sedang trend kita harus berbangga sebagai umat islam karena masyarakat sekarang sudah merasakan bahwa system syariahlah yang menghasilkan solusi tanpa masalah, untung sama untung plus tidak menggunakan transaksi riba.
Permasalahan pun muncul, dengan permintaan sumber daya manusia yang berlatar pendidikan syariah sangat banyak dibutuhkan maka banyak pendidikan-pendidikan yang dibuka dengan jurusan syariah tetapi bianyanya sangatlah mahal. maka efeknya kembali lagi kemasyarakat kecil yang kurang mampu untuk menyekolahkan anaknya kejurusan yang sedang banyak dibutuhkan karena biaya pendidikannya rata-rata dua kali lipat lebih mahal.
Dengan kata lain apakah ilmu syariah harus dibayar dengan mahal? sedangkan ahli-ahli syariah sangat banyak dilingkungan kita baik dari segi praktisi atau akademisi.
Kesimpulan dihadirkannya pendidikan kewirausahaan syariah.
1. memudahkan orang untuk menuntut ilmu dengan senang hati tidak menjadi beban dengan biaya yang sangat mahal.
2. menyiarkan nilai-nialai keislaman yang tidak memisahkan mana shalat mana pekerjaan.
3. mendidik setiap individu-individu untuk berjiwa mandiri serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
4. sebagai tuntutan untuk meminimalisir pengangguran yang ada dilingkungan sekitar kita.
5. menyelaraskan kebutuhan yang belum diajarkan sebelunya.
Dengan mendirikan Lembaga Pendidikan Manajemen Kewirausahaan Syariah, bukan tujuannya untuk mendekatkan kita semata-mata untuk mencintai dunia saja, melainkan untuk meningkatkan amal-amal kita untuk menambah pahala dengan cara-cara syariah lewat usaha-usaha yang akan kita kerjakan dalam memenuhi kebutuhan yang kita perlukan.
Dalam pandangan Umar bin Khatab ra, dunia hanyalah tempat sampah, yang sarat denngan barang-barang bekas dan tidak ada satupun yang layak pakai,. Apa saja di tempat sampah berbau baud an tidak utuh lagi. Ada hewan hewan kecil, makan basi, perabot terpotong-potong”peninggalan” manusia dan hewan.
“ Sesungguhnya, Kami telah menjadikan apa yang ada di muka bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji ereka siapakah diantara mereka yang terbaik perbuatannya. Dan sesungguhnya Kami pasti menjadikan apa yang di atasnya menjadi tanah rata dan tandus” ( Al-Kahfi:7-8)
Tag :
Ulil Albab