PKS Tak Akan Baiat Warga Non Muslim Yang Menjadi Pengurus

DPRa PKS Abadijaya : Sebagai partai yang berasaskan Islam, Partai Keadilan Sejahteran (PKS) selalu membaiat anggotanya secara Islami. Namun, dengan keputusan baru yang menjadikan kalangan non muslim bisa jadi pengurus, mereka tidak harus melakukan baiat sebagaimana kader PKS yang muslim.
“Cukup ikrar kesetiaan untuk menjalankan seluruh visi dan misi PKS,” kata Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq usai memberikan pengarahan di Sidang Pleno I Munas II PKS, di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jl Sudirman, Jakarta, Jumat (18/6).
Menurut Lutfhi, di tubuh PKS dikenal dengan enam jenjang keanggotaan. Tiap jenjang memiliki baiat tersendiri untuk melangkah ke jenjang selanjutnya.
“Sejak tahun 1999, pengurus non muslim sudah ada, sampai saat ini mereka tidak dituntut untuk mengucapkan dua kalimat syahadat,” jelasnya.
Dalam amandemen pasal keanggotaan yang dibahas Munas II PKS kali ini, Luthfi tidak merinci secara detail mengenai tata tertib anggota non muslim. “Tidak ada yang berubah. Hanya kita menampung semua kalangan untuk bergabung di PKS sesuai Undang-undang partai politik,” tegasnya.
Tetap Solid
Sementara itu di tempat terpisah, DPW PKS Jawa Barat tidak khawatir kehilangan konstituennya dengan menjadikan PKS sebagai partai terbuka. “Dari hasil survei, suara pemilih mencapai 60 persen yang kader. Jadi mereka bukan memilih karena lihat spanduk atau baliho,” kata Ketua DPW PKS Jabar Taufik Ridlo kepada detikcom.
Taufik menambahkan, pada Pemilu 2009 lalu PKS menempati posisi ke empat dalam perolehan suara terbesar. Amandemen pasal keanggotaan dalam AD/ART partai tidak terlalu berpengaruh banyak bagi PKS Jabar. “Keterbukaan anggota untuk non muslim tidak menjadikan suatu halangan,” tuturnya. (detikcom/g)
pageads
Tag : Info