Organisasi antikorupsi Progres 98 pun mengajak rakyat turun ke jalan melakukan aksi damai ke Istana Negara.
"Kami mengajak seluruh rakyat menjadikan tanggal 20 Okteber sebagai Hari Kebangkitan Pribumi guna menolak koruptor dan boneka konglomerat aseng masuk Istana Negara," demikian seruan tertulis Ketua Progres 98, Faizal Assegaf melalui pesan elektronik di Jakarta, Senin (22/9).
Progres 98 mengajak seluruh elemen antikorupsi bersatu dan berkumpul pada tanggal 20 Oktober di Bundaran Hotel Indonesia, jam 11.00 siang WIB untuk bergerak melakukan long march menuju Istana Negara.
"Datang dengan sukarela, anti anarkis serta mengenakan kemeja/kaos berwarna hitam untuk menegaskan kepada dunia bahwa, mayoritas rakyat pribumi berduka serta tidak rela negeri ini dipimpin oleh seorang koruptor, boneka konglomerat aseng dan bermental pendusta," tegas Faizal.
Menurut Faizal, seruan aksi itu rencananya akan disebarkan melalui satu juta stiker yang berisikan tiga tuntutan yakni, menolak koruptor dan boneka asing masuk Istana, stop diskriminasi hukum, adili Jokowi-Megawati, dan ketiga kembalikan ke UUD 1945 guna menyelamatkan NKRI.
Seperti diketahui, telah berkali-kali para aktivis Progres 98 ditangkap polisi dalam serangkaian aksi menginapnya di Gedung KPK menuntut Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri diperiksa atas dugaan kasus korupsi.
"Kami tidak akan berhenti menuntut keadilan hingga Jokowi dan Megawati harus dijebloskan ke penjara, jangan biarkan mereka seolah kebal hukum" kata Faizal.[rmol]
Tag :
politik