Pelantikan Mewah, Bukti Jokowi Gagal Revolusi Mental

Abadijaya News : Pelantikan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) menjadi presiden dan wakil presiden nampaknya akan berlangsung meriah. Sebab, sejumlah acara sudah disiapkan untuk menyambut keduanya masuk ke Istana Negara.

Pengamat politik dari LIPI, Siti Zuhro, menilai seharusnya Jokowi bisa menerapkan revolusi mental yang digadang-gadang dalam kampanye pilpres lalu.

"Kalau acaranya dari relawan dan tidak menggunakan uang negara tidak masalah, tetapi Jokowi memikul tanggung jawab atas apa yang diucapkanya yaitu revolusi mental yang mengubah mind set tidak hedonis, tidak foya-foya," tutur Siti kepada Okezone, Selasa (14/10/2014).

Terlebih, lanjut Siti, sosok Jokowi selama ini dikenal sederhana, merakyat. Oleh karenanya, perayaan mewah saat pelantikanya dinilai tidak perlu. Selain itu, situasi psikologi politik saat ini yang belum stabil pascapilpres. "Lara-lara politik kan belum sepenuhnya sembuh," tuturnya.

Yang terpenting saat ini, sambung Siti, bagaimana Jokowi bisa menjalankan programnya dengan lancar dan terukur.

Seperti diberitakan, usai pelantikan oleh MPR di Senayan sekira pukul 11.30 WIB, Jokowi-JK dijadwalkan mengikuti kirab budaya dan batik carnival dimulai dari kawasan Semanggi. Arak-arakan tersebut akan mengantar Jokowi ke istana negara terlebih dahulu, dilanjutkan ke Monas di mana rupa-rupa pertunjukkan sudah disiapkan.

Dalam pagelaran itu, masyarakat akan dimanjakan dengan festival kuliner gratis di sepanjang jalan yang dilalui kirab budaya. Jokowi juga dikabarkan akan menyampaikan pidatonya sebagai presiden ketujuh Indonesia di Monas, dilanjutkan dengan prosesi pemotongan tumpeng pukul 16.30 WIB.

Setelahnya, Jokowi-JK dijadwalkan kembali ke istana untuk menggelar makan malam bersama para tamu negara. Sementara itu, pukul 20.00 WIB akan ada pelepasan lampion ke udara di Monas. Rencananya, akan ada 17 ribu lampion yang disebar ke seluruh Indonesia untuk dilepas bersama-sama.

Di Lampion tersebut akan ditulis masalah-masalah sosial bangsa, sebagai harapan tuntasnya segala persoalan tersebut pasca Jokowi dan JK mengambil alih kursi pimpinan eksekutif di Indonesia. Masyarakat yang hendak hadir, diminta memakai dresscode berwarna putih.
pageads
Tag : nasional, politik