"Benar, 10 tahun ini saya berupaya untuk
bisa bersilaturahim dan jalin komunikasi kembali dengan Ibu Megawati.
Tetapi Allah belum mengizinkan," kata SBY dalam akun twitter
@SBYudhoyono, Minggu (5/10).
SBY menjelaskan, Almarhum Taufik Kiemas,
suami dari Megawati, sampai akhir hayatnya, juga berharap Megawati-SBY
bisa menjalin komunikasi lagi demi kebaikan bangsa.
"Cukup sering saya bertemu Pak Taufik
Kiemas dan Mbak Puan. Juga para pimpinan PDIP, yang dikatakan
menyampaikan pesan dari Ibu Mega," ungkapnya.
Selama ini, lanjut SBY, ia selalu
merespon positif pesan Megawati tersebut. "Jika tidak mungkin saya
lakukan sebagai Presiden, juga saya sampaikan baik-baik," terangnya.
Berkaitan dengan dinamika politik
sebelum Pilpres 2014 lalu, SBY juga telah menyampaikan pesan kesiapannya
untuk bertemu Megawati. Sayang, respons yang diterima SBY kurang
positif. "Pertemuan urung terlaksana. Publik dan media, saya kira juga
tahu," imbuhnya.
"Kini, akan saya jelaskan jam-jam
menjelang dilakukannya pemilihan unsur pimpinan DPR RI yang lalu,
khususnya komunikasi yang terjadi. Tanggal 30 September 2014 malam, saya
bertemu Pak Jokowi (Presiden Terpilih) dan Pak Hatta Rajasa di Istana
Negara untuk bicarakan politik terkini," ungkap SBY.
Menurutnya, pertemuan dengan Jokowi
berlangsung baik. Ketika PDIP inginkan kebersamaan (koalisi) di DPR
dengan Demokrat, SBY sampaikan pertemuan dirinya dengan Megawati sangat
penting.
"Pertemuan saya dengan Pak Jokowi selama
ini baik dan konstruktif. Pertemuan antara Presiden 'incumbent' dengan
Presiden Terpilih. Tetapi, untuk sebuah kebersamaan politik antara PDIP
dan PD, tentunya yang mesti bertemu adalah kedua pemimpin partai. Itu
pikiran saya," beber SBY.
Ia menjelaskan, jika dirinya dan
Megawati bertemu, maka akan saling mengetahui kehendak, niat dan
semangat yang baik untuk sebuah kebersamaan. Namun, sambung SBY,
nampaknya pertemuan penting di saat 'kritis' itu tidak terjadi. SBY
mendengar nanti pada saatnya Megawati akan 'menerima'-nya.
"Tanggal 1 Oktober 2014, setelah
menghadiri Pelantikan Anggota DPR, DPD dan MPR, Pak JK, sahabat saya,
temui saya di Gedung DPR. Intinya, Pak JK mengatakan akan baik jika ada
solusi bersama untuk mengatasi situasi politik yang mengkhawatirkan.
Pikiran itu jernih," ujarnya.
Saat itu jelas SBY, ia kembali menjawab
seperti yang ia katakan kepada Jokowi, yakni perlu ada pertemuan dan
komunikasi langsung dirinya dengan Megawati.
Namun hingga 1 Oktober malam, pertemuan yang sudah lama diharapkan SBY itu belum juga terwujud. "Demikianlah penjelasan saya, agar duduk persoalannya menjadi jelas," tandas kepala negara ini.(jppn)
Tag :
nasional