"Di media ramai dibicarakan bahwa Adian
tidur siang di saat Rapat DPR. Ada baiknya pemberitaan itu diluruskan,"
kata Adian, Kamis (6/11) dalam keterangan persnya yang diterima
JPNN.com.
Adian pun menceritakan kronologi foto
tersebut. "Pertama, kita luruskan masalah waktu terjadinya peristiwa.
Bahwa foto yang diambil itu bukan diambil saat siang hari tapi saat hari
masih dapat dikategorikan pagi, yaitu sekitar pukul 10 an pagi," kata
Adian.
Kedua, ia memperkirakan foto tersebut
diambil saat Rapat Paripurna baru berlangsung sekitar 15 menit hingga 30
menit. "Artinya masih di awal Sidang Paripurna bukan di tengah atau
akhir Paripurna," katanya.
Ketiga, dia mengaku, menit pertama rapat
dimulai dirinya duduk dibelakang. Tetapi ketika absensi fisik kehadiran
dilakukan ia pindah ke kursi lebih depan. "
"Saya duduk di kursi sebagaimana ada
dalam foto itu, tidaklah lama yaitu sekitar 15 menit. Menit berikutnya
saya kembali pindah ke kursi semula," ujarnya.
Keempat, pada pukul 10.00, kata dia,
umumnya tubuh manusia sedang dalam keadaan bugar, apalagi saat rapat
baru dimulai sekitar 15 menit hingga 30 menit.
"Jadi tidur disaat rapat baru dimulai,
terlebih lagi saat hari masih dikategorikan pagi, tentu sesuatu yang
sulit diterima logika," paparnya.
Adian pun menyesalkan kesimpulan
tendensius dari pemberitaan yang mengenelarisir bahwa "tutup mata sudah
pasti tidur". "Bila cara mengambil kesimpulan seperti itu dipertahankan
maka media tersebut sedang mempertaruhkan profesionalisme dan
kredibilitasnya jurnalismenya," ungkap dia.
Ia juga menambahkan, dalam jurnalisme dianut asas cover both side, di mana pihak yang diberitakan wajib untuk dikonfirmasi kebenaran bakal berita sebelum diberitakan. "Hingga saat ini, azas cover both side itu tidak dilakukan oleh Media bersangkutan," katanya(jpnn)
Tag :
Parlemen