Aksi Nekad, Ilmuan Amerika Berada Satu Jam Di Dalam Perut Ular Anakonda

Abadijaya News: Paul Rosolie mengatakan ia dimakan oleh seekor ular anakonda, ular paling besar dan paling kuat di dunia, di hutan Amazon.

Pakar hewan asal Amerika Serikat ini membiarkan dirinya dimangsa ular tersebut setelah mengenakan setelan serat karbon berteknologi tinggi yang dibuat oleh tim khusus selama 18 bulan.

Pakaian tersebut dapat memonitor organ-organ vital Rosolie dalam aksi berbahaya itu.

"Ia memakan saya tepat di muka. Hal terakhir yang saya lihat adalah mulutnya yang terbuka lebar sebelum semuanya kemudian menjadi gelap," ujar Rosolie, seperti dilansir CNN

Rosolie kemudian mengatakan ular tersebut melumat habis badannya hingga kaki. Ia merasakan setelannya robek, seakan tangannya yang merobek rongga ular tersebut.

Rosolie menghabiskan waktu satu jam di dalam perut ular tersebut, waktu yang dirasa sangat sulit karena ia merasa sesak.

Pengarang buku Mother of God: An Extraordinary Journey into the Uncharted Tributaries of the Western Amazon ini mengatakan misi ia sebenarnya adalah untuk menarik perhatian 'ekstraksi sumber daya' yang terjadi di Amazon dan di hutan hujan di seluruh dunia.

"Saya di sana 10 tahun dan menyaksikan hutan dibakar setiap hari,” ujar Rosolie, seperti dikutip People.

Menurut Rosolie, pembakaran hutan merupakan masalah yang sangat besar dan perlu tindakan sesegera mungkin untuk menyelamatkan hutan-hutan di seluruh dunia, beserta populasi hewan di dalamnya.

Oleh karena itu, pria berusia 27 tahun ini pun memutuskan melakukan sebuah aksi gila untuk menarik perhatian banyak orang.

Ia berpikir, jika aksinya ini mampu menyedot perhatian banyak orang, maka upayanya untuk menyelamatkan hutan akan dapat terpenuhi.

"Kami harus mengatur dan berpikir cerdas untuk ini. Ini adalah masalah besar, tetapi mudah sekali untuk tidak terlihat, atau terpikirkan," ujar Rosolie menambahkan.

Tidak butuh waktu lama aksi Rosolie ini untuk menjadi sebuah kontroversi.

Setelah sebuah cuplikan Eaten Alive mengudara selama program acara Nik Wallenda di Chicago berlangsung pada bulan lalu, organisasi pemerhati hewan di Amerika Serikat, PETA, mengomentari aksi Rosolie tersebut.

"Membuat ular tersebut mengeluarkan energi berlebih untuk menelan kebodohan ini dan kemudian mungkin memuntahkannya akan membuat hewan ini kelelahan dan kehilangan energi yang ia butuhkan," ujar PETA.

Rosolie mengatakan kondisi ular saat ini sama seperti dirinya, yaitu sehat. Menanggapi komentar PETA dan beberapa pihak lain membuat Rosolie cukup gembira.

"Saya sangat senang dengan PETA dan semua mendukung kesehatan ular. Itu adalah hal terpenting untuk pertunjukan ini. Kalian peduli dengan ular? Itu bagus. Sekarang mari membahas tentang fakta bahwa ular dan jenis hewan lainnya dihancurkan. Ada pemusnahan hewan yang terjadi setiap hari," ujar Rosolie.

Tidak ada kalimat 'jangan coba hal ini di rumah' seperti kebanyakan aksi berbahaya lain di dalam film dokumenter ini.

Hal tersebut dikarenakan aksi ini tidak seperti aksi orang pada umumnya yang dapat dengan mudah berjalan di Amazon dan bertemu dengan anakonda.

"Anda harus mengarungi rawa yang sulit dilewati. Tidak mudah untuk menemukan mereka. Butuh hampir satu dekade catatan lapangan hanya untuk memiliki sumber daya sehingga kami tahu di mana mencarinya," ujar Rosolie.

Rosolie menceritakan bahwa ankonda di Amazon tidak memiliki rutinitas yang dapat ditebak.

Ular ini dapat keluar siang dan malam dan berenang di dalam air selama beberapa bulan.

"Jadi kami harus berada di rawa siang dan malam dan menghabiskan beberapa minggu di kapal," ujar Rosolie menegaskan.

Aksi ini diakui oleh Rosolie cukup sulit karena butuh kondisi tubuh yang mumpuni agar dapat bertahan selama 60 hari di hutan Amazon hanya untuk menemukan ular tersebut.

Namun, ia tidak merasa jera dan akan melakukan percobaan baru untuk menemukan anakonda yang paling besar.

"Selama percobaan awal di Amazon, kami menemui anakonda sepanjang 26 kaki (sekitar 7,8 meter) dengan berat ratusan pons (sekitar puluhan kilogram)," ujar Rosolie.

Sementara anakonda yang memakan Rosolie dalam proyek Eaten Alive memiliki ukuran panjang sekitar 5,4 meter.

Dalam wawancara, Rosolie tidak mengungkapkan secara detail apa yang ia dapat ketika berada di dalam perut Anakonda, pun bagaimana ia mengeluarkan diri, hingga acara Eaten Alive disiarkan di Discovery Channel.



pageads
Tag : Peristiwa