Jokowi-JK Menerapkan Kebijakan Anti-Neolib Salah Kaprah

Abadijaya News: Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memiliki pemahaman yang salah terhadap paham anti neoliberal yang mereka tentang, hanya agar tidak disebut pemerintah tidak neolib. Sehingga mengekspresikan kebijakan yang tidak tunduk kepada mekanisme pasar (internasional) dalam hal kenaikan harga BBM, listrik dan lain-lain.

“Neolib adalah aliran pemikiran (ekonomi) yang memasrahkan diri kepada mekanisme pasar," tegas mantan juru bicara Kepresidenan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie M Massardi, pada wartawan di Jakarta, Rabu (10/12/2014).

Dijelaskan, pemerintahan neolib adalah pemerintahan yang seluruh kebijakannya berpihak kepada fundamentalisme pasar (pemilik modal, IMF, Bank Dunia dan Amerika), dan tidak kepada rakyat.

"Jokowi - JK tidak mau dicap seperti ini, makanya ketika harga BBM di dunia turun, mereka malah menaikkan. Ini yang saya bilang mereka salah memahami neolib,” tegas Adhie.

Menurut Adhie, kebijakan "anti-neolib" yang salah kaprah ini kalau tujuannya untuk mengganjal defisit APBN, itu sungguh konyol. Langkah Jokowi-JK menaikkan harga BBM di saat harga BBM dunia turun juga mencerminkan kebodohan dan kemalasan berpikir dan bekerja keras untuk negara.

“Mungkin akibat kecerdasan dan akal sehatnya sudah dilumpuhkan, maka pemerintahan Jokowi-JK yang katanya pro rakyat ternyata omong kosong,” ujarnya.

Rezim yang dibangun atas dasar kebohongan demi kebohongan kata Adhie, nanti akan terbongkar juga kebohongan demi kebohongan yang mereka gunakan.

”Nanti juga akan semakin terbongkar kebohongan demi kebohongan karena orang berbohong itu harus berbohong lagi dan ketika satu kebohongan terbongkar, maka satu persatu kebohongannya juga terbongkar,” tambahnya yakin.

Kebohongan yang akan terbongkar setelah kebohongan kenaikan harga BBM adalah kenaikan harga tarif dasar listrik. ”Tidak ada alasan menaikkan tarif dasar listrik karena listrik di Indonesia saat ini sebagian besar diproduksi dari pembangkit BBM dan ketika BBM dunia turun, maka seharusnya tarif dasar listrik juga turun.Kalau dinaikkan yah itu tadi, Jokowi-JK salah memahami anti neolib,” pungkasnya(PR)

pageads
Tag : Kabinet