"Kami menolak UIN diinjak oleh SBY. Kedatangan SBY telah menciderai UIN sebagai kampus reformis, karena selama menjabat sebagai presiden, SBY telah gagal mengawal agenda reformasi," ujar Komite Aksi KMU, Deni Iskandar saat orasi.
Deni menambahkan, SBY turut bertanggungjawab atas beberapa skandal megakorupsi yang terjadi di Indonesia, seperti skandal Bank Century dan Hambalang.
"Kami meminta penegak hukum segera menangkap SBY, bagaimana pun hukum harus ditegakan dengan seadil-adilnya meski langit runtuh," ucapnya.
Hal senada diucapkan oleh jurubicara KMU, Sintia Aulia Rahmah, ia merasa kecewa dengan sikap pihak rektorat yang telah mengotori kampus dengan cara mengundang Ketua Umum Partai Demokrat tersebut ke UIN Jakarta.
"Ini bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap SBY yang keputusan politiknya banyak menyengsarakan rakyat, juga sebagai kritik bagi rektor yang telah menciderai kampus sebagai ruang akademik menjadi ruang pencitraan tokoh-tokoh parpol," tukasnya.
Dalam aksinya seperti keterangan yang disampaikan ke redaksi, para mahasiswa membawa spanduk bertuliskan selamat datang koruptor. Sempat terjadi kericuhan antara massa aksi dengan polisi yang mencoba menertibkan arus lalu lintas usai jalan sempat ditutup para demonstran.
Meski demikian, SBY didampingi Rektor UIN Jakarta Prof. Komaruddin Hidayat tetap saja menyampaikan kuliah umum 'Pengalaman Mengawal Reformasi' di Auditorium Utama Profesor Harun Nasutoin UIN Jakarta, Ciputat, Tangsel.(rmol)
Tag :
nasional