Menurut Yudi, penting bagi Basarnas beserta elemen-elemen pendukung yang dimiliki negara harus mencari dengan berbagai metodelogi pencarian.
"Misalnya dengan metaldetektor untuk di laut atau sonar detektor atau analisa yang bersifat fisika seperti arah angin dan gelombng laut. Basarnas bisa meminta BPPT atau lembaga lainnya," ucap Yudi kepada "PR", di Jakarta, Senin (29/12/2014).
Yudi menjelaskan, momentum pencarian ini merupakn tantangan untuk Basarnas setelah diundangkanya tentang pencarian dan pertolongan oleh DPR dan pemerintah pertengahan tahun 2014 yang lalu.
"Tantangan yang dimaksud adalah bahwa lalu lintas udara dan laut Indonesia sudah dilengkapi prosedur keamanan standar internasional," ujarnya.
Sehingga, Yudi berharap dalam jangka pendek seperti momentum liburan natal dan tahun baru
dimana saat ini cuaca kurang menguntungkan dan ratusan ekstra flight diselenggarakan oleh bandara-bandara nasional menuntut peningkatan kewaspadaan semua elemen penerbangan.
"Pertama, kedisiplinan pilot dan maskapai dalam memanfaatkan dokumen cuaca untuk penerbangn yang diterbitkan oleh BMKG. Kedua, kesiapsiagaan Basarnas untuk mnghadapi hal-hal yang tidak dinginkan," ujarnya.
Ketiga, penertiban dokumentasi manifes orang dan barang dalam setiap penerbangan. Maksudnya, penerbangan harus dalam keadaan aman untuk terbang.
"Keempat, pelayanan angkasa pura dalam menghadapi liburan natal dan tahun baru agar meningkatkan pelayanan dibandara-bandara," tuturnya.(PR)
Tag :
PKS