Data Polda Jawa Tengah, selama tahun 2014 tercatat 301 orang bunuh diri. Jumlah ini menurun 39 kasus di banding 2013 lalu yang tercatat 340 orang bunuh diri. Cara bunuh diri mereka beragam, mulai gantung diri hingga meminum cairan berbahaya.
“Data itu tercatat dari berbagai kejadian di Jawa Tengah,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Kombes Pol A. Liliek Darmanto, Kamis (1/1/2015).
Kepolisian mencatat, kasus bunuh diri itu masuk data gangguan terhadap ketertiban umum. Kasus lainnya,pada 2014 ditemukan 451 mayat dan 971 orang meninggal dunia.
Jumlah ini juga menurun di bandingkan tahun 2013 lalu, di mana selama 1 tahun,tercatat ada 532 kasus penemuan mayat dan 993 orang meninggal dunia.
Dari beberapa kejadian yang ada, orang bunuh diri bisa berasal dari berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari pelajar hingga pensiunan polisi. Sebut saja di daerah Tembalang Semarang, Senin (10/11/2014), pelajar kelas XII SMA, AS, bunuh diri dengan menggantung lehernya dengan sarung di kamar rumahnya.
Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Rini Muliawati mengatakan kasus-kasus bunuh diri, penemuan mayat maupun orang meninggal dunia yang ada tentu melewati pemeriksaan medis.
“Itu untuk memastikan apakah korban ini betul-betul meninggal dunia karena bunuh diri, meninggal wajar atau penyebab lain, menjadi korban pembunuhan misalnya. Ahli forensik juga dilibatkan,” ungkapnya.(sdn)
Tag :
Daerah