“Saya prihatin dengan peristiwa ini. Walau terbilang langka, ini permasalahan kemanusiaan. Saya akan berkoordinasi dengan pihak terkait, agar masalah ini mendapat perhatian serius. Kami akan berkoordinasi lintas komisi untuk menyelesaikan permasalahan ini,” kata Fikri.
Tiga warga Desa Sokasari, Kecamatan Bumijaya, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah memiliki alat kelamin ganda. Ketiganya berasal dari satu keluarga, yaitu Jakaria (11), Topan (4), dan Nur Iman (2). Ketiga kakak-beradik ini diakui mengalami kelainan sejak sejak dilahirkan.
“Saya punya anak enam orang. Kempatnya mengalami kelainan kelamin ganda sejak dilahirkan, dan yang dua normal,” kata Torikin (42) ayah mereka yang hanya bisa pasrah mendapati situasi itu.
Sebelumnya, Santi (25), sepupu ke-enam anak itu, dua tahun lalu mengalami kejadian serupa. Sesuai hasil pemeriksaan tim dokter RSUP dr. Karyadi, kecenderungan genetika Santi adalah perempuan. Setelah dioperasi, alat kelaminnya menjadi perempuan.
Seni (39), ibu Jakaria, mengatakan awalnya bingung menentukan kelamin ketiga anaknya. Namun akhirnya keluarganya sepakat memperlakukan anak-anaknya sebagai laki-laki dalam pergaulan di lingkungannya.
Sementara itu, Perangkat Desa Sokasari, Ulumudin mengatakan ketiga warganya itu perlu bantuan dari berbagai pihak untuk melakukan operasi. "Kejadian ini berulang seperti dua tahun yang lalu.
Kondisi warga sangat tidak mampu. Dulu untuk memeriksakan ketiga anak ini, paling tidak kami butuh dana minimal 1,5 juta setiap datang ke RS Kariadi Semarang. Kami cari dana kesana kemari untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” kata Ulumudin.(pks.or.id)
Tag :
PKS