![]() |
Harga minyak dunia membuat BBM naik lagi (ANTARA/dok) |
[AbadijayaNews] Jakarta, Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra menilai kenaikan Bahan Bakar Minya (BBM) dan berbagai harga lainnya merupakan sambutan selamat datang untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari lawatannya ke Jepang dan China.
Menurut Yusril di Jakarta, Jumat (27/3), tren kenaikan harga minyak dunia dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar untuk impor minyak, konon katanya menjadi alasan pemerintah kembali menaikkan harga BBM.
"Padahal, sebelumnya menteri keuangan mengatakan, bahwa melemahnya rupiah akan menguntungkan Indonesia dan memperkuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," kata Yusril.
Selain kenaikan BBM di akhir Maret ini, pemerintah juga rencananya akan menaikkan Tarif Dasar Listri (TDL) pada April esok. Kenaikan TDL akan disusul lagi dengan kenaikan harga elpiji tabung kecil untuk konsumsi rakyat.
"Kenaikan BBM, gas, dan TDL otomatis akan berdampak pada kenaikan tarif angkutan dan harga-harga kebutuhan pokok," kata Yusril.
Yusril berharap Presiden Jokowi dan pemerintah benar-benar menghayati amanat penderitaan rakyat atas kenaikan BBM, TDL, gas tersebut. "Semoga demikian hendaknya, tetap stabil, aman dan damailah negeri kita yang tercinta," katanya.
Pemerintah kembali menaikkan harga BBM tepat pada pukul 00.00, Sabtu (28/3). Kenaikan itu dibagi tiga kategori, yakni harga premium di luar Jawa, Madura, dan Bali yang masih disubsidi pemerintah, naik dari Rp 6.800 per liter menjadi Rp 7.300 per liter.
Kemudian, harga premium umum di Jawa, Madura, dan Bali yang tidak disubsidi pemerintah, naik dari Rp 6.900 per liter menjadi Rp 7.400 per liter. Serta harga solar, baik di Jawa, Madura, Bali maupun di luar wilyah itu yang masih disubsidi pemerintah, naik dari Rp 6.400 per liter menjadi Rp 6.900 per liter.
Menurut Yusril di Jakarta, Jumat (27/3), tren kenaikan harga minyak dunia dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar untuk impor minyak, konon katanya menjadi alasan pemerintah kembali menaikkan harga BBM.
"Padahal, sebelumnya menteri keuangan mengatakan, bahwa melemahnya rupiah akan menguntungkan Indonesia dan memperkuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," kata Yusril.
Selain kenaikan BBM di akhir Maret ini, pemerintah juga rencananya akan menaikkan Tarif Dasar Listri (TDL) pada April esok. Kenaikan TDL akan disusul lagi dengan kenaikan harga elpiji tabung kecil untuk konsumsi rakyat.
"Kenaikan BBM, gas, dan TDL otomatis akan berdampak pada kenaikan tarif angkutan dan harga-harga kebutuhan pokok," kata Yusril.
Yusril berharap Presiden Jokowi dan pemerintah benar-benar menghayati amanat penderitaan rakyat atas kenaikan BBM, TDL, gas tersebut. "Semoga demikian hendaknya, tetap stabil, aman dan damailah negeri kita yang tercinta," katanya.
Pemerintah kembali menaikkan harga BBM tepat pada pukul 00.00, Sabtu (28/3). Kenaikan itu dibagi tiga kategori, yakni harga premium di luar Jawa, Madura, dan Bali yang masih disubsidi pemerintah, naik dari Rp 6.800 per liter menjadi Rp 7.300 per liter.
Kemudian, harga premium umum di Jawa, Madura, dan Bali yang tidak disubsidi pemerintah, naik dari Rp 6.900 per liter menjadi Rp 7.400 per liter. Serta harga solar, baik di Jawa, Madura, Bali maupun di luar wilyah itu yang masih disubsidi pemerintah, naik dari Rp 6.400 per liter menjadi Rp 6.900 per liter.
Tag :
abadijaya news