Kalimat Nasihat “Sang Murabbi” KH Rahmat Abdullah


Alm. KH Rahmat Abdullah


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Aku rindu zaman ketika halaqoh adalah keperluan,
bukan sekedar sambilan apalagi hiburan


Aku rindu zaman ketika mambina adalah kewajiban
bukan pilihan apalagi beban dan paksaan


Aku rindu zaman ketika dauroh menjadi kebiasaan,
bukan sekedar pelangkap pengisi program yang dipaksakan


Aku rindu zaman ketika tsiqoh menjadi kekuatan,
bukan keraguan apalagi kecurigaan


Aku rindu zaman ketika tarbiyah adalah pengorbanan,
bukan tuntutan, hujatan dan obyekan


Aku rindu zaman ketika nasihat menjadi kesenangan
bukan su’udzon atau menjatuhkan


Aku rindu zaman ketika kita semua
memberikan segalanya untuk da’wah ini


Aku Rindu zaman ketika nasyid ghuroba
manjadi lagu kebangsaan


Aku rindu zaman ketika hadir liqo adalah kerinduan
dan terlambat adalah kelalaian


Aku rindu zaman ketika malam gerimis
pergi ke puncak mengisi dauroh
dengan uang yang cukup2
dan peta tak jelas


Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah
benar-benar berjalan kaki 2 jam
di malam buta sepulang tabligh da’wah di desa sebelah


Aku rindu zaman ketika pergi liqo
selalu membawa infaq, alat tulis, buku catatan
dan qur’an terjemah ditambah sedikit hafalan


Aku rindu zaman ketika binaan menangis
karena tak bisa hadir di liqo


Aku rindu zaman ketika tengah malam pintu diketuk
untuk mendapat berita kumpul di subuh harinya


Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah
berangkat liqo dengan wang belanja esok hari untuk keluarganya


Aku rindu zaman ketika seorang murobbi
sakit dan harus dirawat,
para binaan patungan mengumpulkan dana apa adanya


Aku rindu zaman itu


Ya Rabb
Jangan Kau buang kenikmatan berda’wah dari hati-hati kami

Ya Rabb
Berikanlah kami keistiqomahan di jalan da’wah ini


pageads
Tag : Nasihat