Banyak kalangan masyarakat, Tokoh Agama, Lembaga Swadaya Masyarakat yang bernafaskan Islam menyuarakan menginginkan mencalonkan gubernur DKI hanya satu calon dari kalangan Muslim dengan alasan biar suara bulat.
Ini fenomena menarik mungkin ini bukti kekecewaan masyarakat muslim terhadap pemimpin non muslim yang didukung pada pilgub belumnya, ide dan gagasan ini patut kita apresiasi bahwa kesadaran umat Islam mengalami kemajuan terhadap sikap ukhuwah Islamiyah
Dengan keinginan hal tersebut ini merupakan catatan terhadap kondisi saat ini diantaranya.
1. Ketika berbicara partai dahulu PKS menjadi hujatan bagi sebagian kalangan pemahaman kiri dan kanan, faham kiri menganggap bahwa pendirian Partai merupakan Bid'ah dan tidak ada ajaran Nabi yang menyuruh membuat Partai dan bagi yang berfaham Kanan mengatakan bahwa partai dan dakwah harus di pisahkan mereka menganggap bahwa dakwah gak usah pake embel-embel partai, sedangkan dalam dunia politik untuk menyalurkan aspirasi harus mempunyai wadah bernama Partai.
2. Untuk syarat memenangkan Pilgub DKI tidak serta merta bisa daftar secepat yang kita inginkan, tetapi melalui beberapa cara, lewat pengumpulan KTP jalur independen serta jalur lewat partai, jika jalur lewat partai maka PKS lah yang dari awal sudah mempunyai Visi keumatan.
Dari alasan tersebut kita bisa mengambil pelajaran bahwa, apa yang dilakukan PKS mendirikan partai merupakan suatu wasilah umat islam berkontribusi dalam perbaikan, untuk kedepannya biar tidak menjadi penyesalan maka pilihlah partai yang ber azas Islam dan betul-betul komitmen terhadap perbaikan Bangsa.
Untuk itu, jadikanlah moment pilgub ini sebagai langkah awal menyatukan suara umat Islam bukan hanya slogan saja, jika elemen umat Islam tidak bisa melalui jalur Independen. Apakah elemen tersebut bersedia mendukung Cagub DKI yang di usung oleh PKS atau bisakah PKS menyatukan aspirasi elemen tersebut menjadi satu kebulatan tekad mengusung satu pemimpin dari kalangan Islam. Ternyata Langkah PKS jauh kedepan (abadijayanews)
Ini fenomena menarik mungkin ini bukti kekecewaan masyarakat muslim terhadap pemimpin non muslim yang didukung pada pilgub belumnya, ide dan gagasan ini patut kita apresiasi bahwa kesadaran umat Islam mengalami kemajuan terhadap sikap ukhuwah Islamiyah
Dengan keinginan hal tersebut ini merupakan catatan terhadap kondisi saat ini diantaranya.
1. Ketika berbicara partai dahulu PKS menjadi hujatan bagi sebagian kalangan pemahaman kiri dan kanan, faham kiri menganggap bahwa pendirian Partai merupakan Bid'ah dan tidak ada ajaran Nabi yang menyuruh membuat Partai dan bagi yang berfaham Kanan mengatakan bahwa partai dan dakwah harus di pisahkan mereka menganggap bahwa dakwah gak usah pake embel-embel partai, sedangkan dalam dunia politik untuk menyalurkan aspirasi harus mempunyai wadah bernama Partai.
2. Untuk syarat memenangkan Pilgub DKI tidak serta merta bisa daftar secepat yang kita inginkan, tetapi melalui beberapa cara, lewat pengumpulan KTP jalur independen serta jalur lewat partai, jika jalur lewat partai maka PKS lah yang dari awal sudah mempunyai Visi keumatan.
Dari alasan tersebut kita bisa mengambil pelajaran bahwa, apa yang dilakukan PKS mendirikan partai merupakan suatu wasilah umat islam berkontribusi dalam perbaikan, untuk kedepannya biar tidak menjadi penyesalan maka pilihlah partai yang ber azas Islam dan betul-betul komitmen terhadap perbaikan Bangsa.
Untuk itu, jadikanlah moment pilgub ini sebagai langkah awal menyatukan suara umat Islam bukan hanya slogan saja, jika elemen umat Islam tidak bisa melalui jalur Independen. Apakah elemen tersebut bersedia mendukung Cagub DKI yang di usung oleh PKS atau bisakah PKS menyatukan aspirasi elemen tersebut menjadi satu kebulatan tekad mengusung satu pemimpin dari kalangan Islam. Ternyata Langkah PKS jauh kedepan (abadijayanews)
Tag :
PKS