Tugas Korps Dakwah Siaga Bencana

Apa boleh buat, tanah kita berpijak bukan lagi berstatus sebagai tanah surga, yang tidak lagi cukup dihidupi dengan kail dan jala. Bukan ikan dan udang yang datang menghampiri, tapi malah topan dan badai.


Karena itu, semua potensi yang dimiliki anak bangsa harus ikut dikerahkan dalam proses mitigasi bencana. Mulai dari para relawan hingga para dai. Korps dai bisa menjalankan konsepsi dakwah siaga bencana, yaitu :

Seruan Tidak Berbuat Kerusakan

Yaitu dengan menggugah kesadaran publik agar tidak melakukan kerusakan. Karena Allah dan para malaikat benci terhadap orang – orang yang berbuat kerusakan diatas bumi. Kerusakan dalam konteks yang seluas – luasnya, baik dalam konteks lingkungan, moral maupun aqidah.

Karena segala macam musibah dan bencana yang terjadi, sesungguhnya berasal dari tangan manusia sendiri. Dan beragam kerusakan sesungguhnya adalah undangan atas datangnya bencana. Dan rumus umumnya masih sama : mencegah lebih baik daripada mengobati (menanggulangi).

Al Qur’an memang mengisahkan dalam kerangka keimanan saat bencana dan azab datang, namun faktor kritis dilapangan pasti berjalan sesuai dengan hukum alam. Baik banjir, longsor, gempa bumi, kebakaran dll.

Jika toh bencana tetap datang, setidaknya kita meninggal bukan sebagai orang yang diazab, tapi dimatikan sebagai orang shaleh. Bukankah kematian mendadak bagi seorang muslim adalah anugrah?

Rehabilitasi Mental

Ada banyak PR yang harus dilakukan pasca evakuasi korban. Karena sangat mungkin mereka selamat dari bencana, tapi mentalnya hancur dan akhirnya memilih bunuh diri. Diantara tugas penting dakwah siaga bencana adalah melakukan rehabilitasi mental agar mereka tidak putus asa dan berani bangkit menyongsong kehidupan selanjutnya.

Serangkaian proses “pendampingan spiritual” sangat penting, agar para korban memiliki kesabaran atas musibah yang menimpanya, tidak larut dalam lara duka dan derita, tidak terpengaruh pada bisikan negatif serta tidak menjadi korban penyesatan aqidah yang berkedok bantuan kemanusiaan.

Dakwah Siaga Bencana

Dakwah siaga bencana setidaknya bisa dilakukan dengan dua pendekatan. Bisa dengan melatih para dainya agar memiliki wawasan kebencanaan. Mereka sudah paham banyak dalil, tinggal mensinergikan dengan konsep mitigasi bencana.

Atau bisa pula dengan melatih dai menjadi korps relawan bencana. disini, tidak ada pembedaan antara dai dengan relawan bencana. Sebagaimana dimasa lalu, terjadi penyatuan profesi oleh para ulama, ada yang ulama sekaligus mujahid, ulama sekaligus pedagang atau ulama sekaligus kepala negara. Wallohu a’lam.[Majelissirah]

Penulis : Eko Jun


pageads
Tag : Warta Daerah