Cengkaraman narkotika makin kuat menghancurkan Indonesia. Yang paling baru, Kepala Badan Narkotika (BNN) Komjen Budi Waseso menemukan adanya penggunaan narkotika oleh santri di salah satu Pesantren di Jawa Timur.
Narkotika itu dipakai untuk memberi stamina agar lebih kuat berzikir. Budi Waseso menuturkan, santri itu mengira barang yang diterimanya itu vitamin. Akhirnya, dikonsumsi agar bisa berzikir lebih lama.
"Dia gak tau kalau itu ternyata ekstasi," ujarnya saat dikonformasi JPNN.com, Sabtu (5/3).
Ketidaktahuan santri dalam membedakan narkotika dengan vitamin inilah yang menjadi masalah. Hal itu dimanfaatkan jaringan narkotika. "Pemahaman yang salah seperti ini perlu diperbaiki," paparnya.
Dia menuturkan bahwa ini menunjukkan bagaimana keinginan kuat dari jaringan narkotika menambah pangsa pasar. "Mengerikannya disitu, mereka sengaja menyasar pesantren," ujarnya.
Pertahanan keamanan seperti Polri dan TNI, untuk lembaga agama seperti pesantren merupakan bentuk pertahanan jiwa bangsa dan negara ini. Kalau negara memiliki lembaga ."BNN tidak akan tinggal diam," tegasnya. (jpnn)
Narkotika itu dipakai untuk memberi stamina agar lebih kuat berzikir. Budi Waseso menuturkan, santri itu mengira barang yang diterimanya itu vitamin. Akhirnya, dikonsumsi agar bisa berzikir lebih lama.
"Dia gak tau kalau itu ternyata ekstasi," ujarnya saat dikonformasi JPNN.com, Sabtu (5/3).
Ketidaktahuan santri dalam membedakan narkotika dengan vitamin inilah yang menjadi masalah. Hal itu dimanfaatkan jaringan narkotika. "Pemahaman yang salah seperti ini perlu diperbaiki," paparnya.
Dia menuturkan bahwa ini menunjukkan bagaimana keinginan kuat dari jaringan narkotika menambah pangsa pasar. "Mengerikannya disitu, mereka sengaja menyasar pesantren," ujarnya.
Pertahanan keamanan seperti Polri dan TNI, untuk lembaga agama seperti pesantren merupakan bentuk pertahanan jiwa bangsa dan negara ini. Kalau negara memiliki lembaga ."BNN tidak akan tinggal diam," tegasnya. (jpnn)
Tag :
nasional