Dua pria muslim dikeroyok hingga tewas oleh ratusan orang di pinggir Hutan Balumath, Distrik Latehar, India. Insiden akhir pekan lalu itu hanya dipicu persoalan sepele: dua korban menggembalakan kerbau, seperti sapi, yang dianggap hewan suci bagi umat mayoritas Hindu.
Korban bernama Muhammad Majloom (35) dan Azad Khan (15). Setelah dihajar, massa menggantung jasad keduanya di pohon, serta menyumpalkan kain di mulut korban. Kepolisian setempat datang terlambat, sehingga hanya bisa menurunkan jasad mereka setelah massa bubar.
"Melihat kondisi korban, massa sudah mengincar keduanya," kata Anoop Birthary, Juru Bicara Kepolisian Latehar, seperti dilansir Times of India, Selasa (21/3).
Polisi kini menduga beberapa organisasi massa beratribut agama di distrik itu sebagai otak di balik pengeroyokan. Ormas Hindu radikal di Latehar sering memprovokasi warga supaya memusuhi minoritas Islam, terutama yang bekerja sebagai peternak sapi ataupun kerbau.
Insiden ini memicu kerusuhan kecil di desa Jabbhar, yang dihuni warga muslim setempat. Mereka menuntut pembunuh Majloom dan Khan ditangkap segera.
Serangan menyasar warga muslim, digerakkan oleh sentimen agama, kerap menyasar peternak di negara bagian itu. Empat bulan lalu, seorang penggembala sapi berhasil lolos dari amuk massa.
Sedangkan pada Oktober 2015, Negara Bagian Bihar dilanda kerusuhan karena seorang pria muslim dipukuli sampai mati, gara-gara menyembelih sapi.
Politikus setempat, Babulal Marandi, mendesak pemerintah dan aparat keamanan menghentikan sentimen SARA di masyarakat. Dia juga menuntut aparat bekerja keras menghukum warga yang terlibat pengeroyokan.
"Sejauh ini, tidak ada upaya serius dari kepolisian menuntaskan kasus-kasus pengeroyokan bermotif agama," kata Marandi.
Sentimen SARA menguat di masyarakat, karena partai yang berkuasa di India saat ini yaitu BJP, aktif mendorong perda larangan mengonsumsi sapi. Bagi penduduk India yang mayoritas Hindu, hewan ini diyakini sebagai tunggangan dewa, sehingga setiap ternak lembu maupun kerbau di negara itu tidak boleh dijual.(mdk)
Tag :
internasional