Inilah Pertanyaan warga non-Muslim yang kunjungi masjid di Inggris

Mengapa pria Muslim memiliki janggut, mengapa perempuan mengenakan jilbab dan apa bedanya antara Sunni dan Syiah?

Itulah di antara banyak pertanyaan warga non-Muslim yang mengunjungi masjid London timur kepada salah seorang pengurus Juber Hussain, Minggu (07/02).

Masjid di London timur termasuk satu dari lebih 90 masjid yang dibuka pada hari #VisitMyMosque, atau kunjungi masjid saya.


Acara tahunan kedua ini diselenggarakan oleh Dewan Muslim Inggris, MCB, ini ditujukan untuk menunjukkan apa yang mereka sebut kesatuan dalam 'saat-saat tegang bagi komunitas', dan untuk menjawab secara langsung 'persepsi negatif tentang Muslim dan Islam'.
Jumlah serangan anti-Muslim di London meningkat sejak serangan di Paris, dengan ratusan insiden dilaporkan tahun lalu saja.

Sejumlah komentar melalui Twitter termasuk dari seorang dokter di Newcastle, Sameer Ahmed yang menulis, "Hari yang menyenangkan di masjid pusat Newcastle... Acara ini memberikan saya harapan dan saya belajar banyak dengan berjumpa dengan banyak orang dari semua umur dan berbagai latar belakang."

'Bertemu Muslim dan mengunjungi masjid'

"Sekitar 300 orang berkunjung ke masjid dan yang paling menyenangkan adalah mayoritas dari mereka adalah orang tua yang membawa anak-anaknya... Saat berbicara dengan seorang ibu yang membawa anaknya yang berusia 10 tahun, ia mengatakan, "Saya ingin anak saya tahu tentang Muslim dan Islam dengan bertemu Muslim dan mengunjungi masjid dan bukan dari TV dan media lain yang sebagian besar menyebarkan kebencian dengan mengangkat minoritas."

Saat ini terdapat sekitar tiga juta pemeluk Islam di Inggris atau sekitar 5% dari jumlah penduduk keseluruhan dan sekitar 1.750 masjid.

Masjid-masjid yang dibuka dan dihadiri oleh ratusan orang termasuk di London, Birmingham, Manchester, Leeds, Glasgow, Cardiff, dan Belfast.

Di antara pengunjung di Pusat Budaya Islam, London adalah bapak dan anak Yahudi, David dan Joel Greenbuy, yang mendengar acara itu melalui sinagog dan berkunjung pada saat salat Ashar.
"Saya rasa banyak orang yang mengabaikan - orang cenderung untuk tidak tahu tentang kelompok lain," kata David.

"Sebagai bagian dari minoritas lain di Inggris, saya dapat merasakannya."
Direktur Pusat Budaya Islam London, Dr Ahmed Al-Dubayan, mengatakan ia berharap langkah membuka masjid-masjid ini dapat 'membersihkan' kesalahpahaman tentang Islam.
Olima Kalam dan rekannya Aisha Moriarty, yang masuk Islam setahun lalu, mengatakan komentar negatif yang muncul karena ketidaktahuan.

"Apa yang terjadi di media adalah ketidakpedulian. Islam adalah tentang perdamaian dan kebahagiaan," kata Olima(bbc)
pageads