Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul meminta kepada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menegur kadernya yang duduk di Komisi III DPR Romo Muhammad Syafi'i.
"Gerindra atau Pak Prabowo harus segera menegur kadernya yang berbicara tidak dengan data dan tidak bisa dipertanggungjawabkan," kata Ruhut kepada INILAHCOM, Minggu (19/6/2016).
Menurut dia, Kepala BNPT Komjen Tito Karnavian yang dicalonkan sebagai Kapolri tunggal oleh Presiden Jokowi karena atas prestasinya yang menumpuk bukan lantaran membantu mensukseskan Jokowi di Papua saat Pemilu Presiden 2014 sebagaimana yang dilontarkan Romo Syafi'i.
"Jadi tidak benar, semua prestasi yang dijalankan oleh Tito berjalan dengan baik. Pak Romo harus hati-hati, bahaya itu," ujar anggota Komisi III DPR ini.
Ia mengatakan masyarakat juga melihat bagaimana kinerja mantan Kapolda Metro Jaya itu, banyak prestasi yang diraih Tito baik ketika menjadi Kepala Densus 88 maupun Kapolda Papua dan terakhir Kapolda Metro Jaya. Kini, Tito menjabat sebagai Kepala BNPT.
"Semua juga menyanjung saat jadi Kapolda tidak ada keramaian, ketika di Densus prestasinya hebat bisa dilihat beberapa teroris yang dilumpuhkan, di BNPT prestasinya beliau lihat. Faktanya institusi Polri solid, Budi Gunawan, Budi Waseso mendukung beliau," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan Anggota Komisi III DPR, Romo Muhammad Syafi'i menilai Kepala BNPT Komjen Tito Karnavian memiliki prestasi khusus terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) sehingga diusulkan sebagai calon Kapolri tunggal ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Tito ini memang sukses di Papua, Jokowi kan menang mutlak di Papua. Bahkan dari info yang kita peroleh disana suaranya sudah ada sebelum Pemilu itu, Tito ini memang punya prestasi hebat dalam hal pencalonan Jokowi dulu itu," kata Syafi'i.[inilah]
"Gerindra atau Pak Prabowo harus segera menegur kadernya yang berbicara tidak dengan data dan tidak bisa dipertanggungjawabkan," kata Ruhut kepada INILAHCOM, Minggu (19/6/2016).
Menurut dia, Kepala BNPT Komjen Tito Karnavian yang dicalonkan sebagai Kapolri tunggal oleh Presiden Jokowi karena atas prestasinya yang menumpuk bukan lantaran membantu mensukseskan Jokowi di Papua saat Pemilu Presiden 2014 sebagaimana yang dilontarkan Romo Syafi'i.
"Jadi tidak benar, semua prestasi yang dijalankan oleh Tito berjalan dengan baik. Pak Romo harus hati-hati, bahaya itu," ujar anggota Komisi III DPR ini.
Ia mengatakan masyarakat juga melihat bagaimana kinerja mantan Kapolda Metro Jaya itu, banyak prestasi yang diraih Tito baik ketika menjadi Kepala Densus 88 maupun Kapolda Papua dan terakhir Kapolda Metro Jaya. Kini, Tito menjabat sebagai Kepala BNPT.
"Semua juga menyanjung saat jadi Kapolda tidak ada keramaian, ketika di Densus prestasinya hebat bisa dilihat beberapa teroris yang dilumpuhkan, di BNPT prestasinya beliau lihat. Faktanya institusi Polri solid, Budi Gunawan, Budi Waseso mendukung beliau," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan Anggota Komisi III DPR, Romo Muhammad Syafi'i menilai Kepala BNPT Komjen Tito Karnavian memiliki prestasi khusus terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) sehingga diusulkan sebagai calon Kapolri tunggal ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Tito ini memang sukses di Papua, Jokowi kan menang mutlak di Papua. Bahkan dari info yang kita peroleh disana suaranya sudah ada sebelum Pemilu itu, Tito ini memang punya prestasi hebat dalam hal pencalonan Jokowi dulu itu," kata Syafi'i.[inilah]
Tag :
politik