Bocah itu terdiam, raut wajahnya datar, namun kengerian jelas terlihat dari kondisinya. Seluruh tubuhnya diselimuti debu, kepalanya terluka dengan darah yang mengucur ke pipi, bocah itu duduk di dalam ambulans, sesaat setelah serangan udara menghantam rumahnya di Aleppo, Suriah.
Bocah yang diidentifikasi bernama Omran Daqneesh, 5, itu benar-benar tanpa ekspresi. Pun saat dia mengelap darah di kepalanya, lalu membersihkan tangannya ke kursi ambulans berwarna merah muda.
Ribuan orang di seluruh dunia telah membagi foto-foto dan video Omran di sosial media, memicu kecaman, kesedihan, dan kritikan terhadap perang di Suriah yang telah berlangsung lima tahun. Omran, hanya satu dari jutaan anak Suriah yang menderita akibat perang yang telah menewaskan ratusan ribu orang.
"Lihat baik-baik ke dalam matanya. Dia diam, tapi menceritakan banyak. Dari bawah reruntuhan #Aleppo hari ini," tulis pengguna Twitter bernama Luna Watfa.
Dikutip Reuters, video Omran diambil pada Rabu di wilayah kekuasaan pemberontak di permukiman al-Qaterji, Aleppo, di tengah gempuran rezim Bashar al-Assad yang dibantu kekuatan udara Rusia. Setiap harinya, wilayah itu dihantam serangan, kendati Rusia mengatakan gencatan senjata diterapkan secara rutin.
Menurut fotografer Mohammed Raslan Abu Sheikh di Aleppo, Omran diselamatkan dari reruntuhan bersama dengan keenam anggota keluarganya, termasuk ayah, ibu dan saudara-saudaranya. Menurut Abu Sheikh, Omran dalam keadaan sangat terkejut sehingga menangis pun dia tidak bisa.
"Dia dalam keadaan syok, bahkan tidak menangis, dia membuat kami menangis padahal dia diam saja, melihat kami," kata Abu Sheikh.
Simpati dan kecaman deras mengalir di sosial media, beberapa mengaku tidak tahan melihat foto tersebut lantaran mengingat putra mereka yang berusia sama.
"Dia seusia dengan putra saya. Putra saya bisa seperti dia. Rasanya saya ingin menariknya dari foto dan memeluknya," kata Luige del Puerto, pengguna Twitter.
"Foto ini membuat saya menangis. Ini adalah Omran, bocah lima tahun, yang duduk terdiam dan berdarah setelah serangan udara di Aleppo," ujar pengguna Twitter lainnya Fuji.
Rekaman Omran yang menjadi viral mengingatkan kita akan foto serupa yang menampilkan Alan Kurdi, bocah Suriah yang jasadnya ditemukan di pantai kota Turki. Kurdi tewas setelah kapal yang membawa dia dan keluarganya untuk mengungsi ke Eropa terbalik.
Foto mayat Kurdi yang telungkup di pasir pantai Bodrum ramai dibagikan di media sosial dan jadi fokus pembicaraan dunia.
Beberapa pengguna media sosial menyalahkan Barat, terutama Amerika Serikat dan Rusia yang tidak mampu menghentikan konflik Suriah, bahkan malah memperparahnya.
Utusan khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura memperkirakan per April korban tewas konflik di negara itu telah mencapai 400 ribu orang. Sebanyak 4,8 juta warga tercatat mengungsi dari Suriah, terserak di beberapa negara, seperti Turki, Libanon, Yordania, Mesir dan Irak. Sementara 6,6 juta lainnya masih di Suriah dan kehilangan tempat tinggal.(cnn)
Bocah yang diidentifikasi bernama Omran Daqneesh, 5, itu benar-benar tanpa ekspresi. Pun saat dia mengelap darah di kepalanya, lalu membersihkan tangannya ke kursi ambulans berwarna merah muda.
Ribuan orang di seluruh dunia telah membagi foto-foto dan video Omran di sosial media, memicu kecaman, kesedihan, dan kritikan terhadap perang di Suriah yang telah berlangsung lima tahun. Omran, hanya satu dari jutaan anak Suriah yang menderita akibat perang yang telah menewaskan ratusan ribu orang.
"Lihat baik-baik ke dalam matanya. Dia diam, tapi menceritakan banyak. Dari bawah reruntuhan #Aleppo hari ini," tulis pengguna Twitter bernama Luna Watfa.
Dikutip Reuters, video Omran diambil pada Rabu di wilayah kekuasaan pemberontak di permukiman al-Qaterji, Aleppo, di tengah gempuran rezim Bashar al-Assad yang dibantu kekuatan udara Rusia. Setiap harinya, wilayah itu dihantam serangan, kendati Rusia mengatakan gencatan senjata diterapkan secara rutin.
Menurut fotografer Mohammed Raslan Abu Sheikh di Aleppo, Omran diselamatkan dari reruntuhan bersama dengan keenam anggota keluarganya, termasuk ayah, ibu dan saudara-saudaranya. Menurut Abu Sheikh, Omran dalam keadaan sangat terkejut sehingga menangis pun dia tidak bisa.
"Dia dalam keadaan syok, bahkan tidak menangis, dia membuat kami menangis padahal dia diam saja, melihat kami," kata Abu Sheikh.
Simpati dan kecaman deras mengalir di sosial media, beberapa mengaku tidak tahan melihat foto tersebut lantaran mengingat putra mereka yang berusia sama.
"Dia seusia dengan putra saya. Putra saya bisa seperti dia. Rasanya saya ingin menariknya dari foto dan memeluknya," kata Luige del Puerto, pengguna Twitter.
"Foto ini membuat saya menangis. Ini adalah Omran, bocah lima tahun, yang duduk terdiam dan berdarah setelah serangan udara di Aleppo," ujar pengguna Twitter lainnya Fuji.
Rekaman Omran yang menjadi viral mengingatkan kita akan foto serupa yang menampilkan Alan Kurdi, bocah Suriah yang jasadnya ditemukan di pantai kota Turki. Kurdi tewas setelah kapal yang membawa dia dan keluarganya untuk mengungsi ke Eropa terbalik.
Foto mayat Kurdi yang telungkup di pasir pantai Bodrum ramai dibagikan di media sosial dan jadi fokus pembicaraan dunia.
Beberapa pengguna media sosial menyalahkan Barat, terutama Amerika Serikat dan Rusia yang tidak mampu menghentikan konflik Suriah, bahkan malah memperparahnya.
Utusan khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura memperkirakan per April korban tewas konflik di negara itu telah mencapai 400 ribu orang. Sebanyak 4,8 juta warga tercatat mengungsi dari Suriah, terserak di beberapa negara, seperti Turki, Libanon, Yordania, Mesir dan Irak. Sementara 6,6 juta lainnya masih di Suriah dan kehilangan tempat tinggal.(cnn)
Tag :
internasional