Terkait tudingan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bahwa Koalisi Kekeluargaan hanya mengincar jabatan, Sekjen Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Ustaz Bachtiar Nasir pun seakan menyuruh Ahok untuk berkaca pada diri sendiri.
Ia mempertanyakan hal yang sejak beberapa bulan yang lalu tengah gencar dilakukan Ahok.
"Terus Ahok mau menang, itu bukannya mau jabatan juga?, dia juga maju kan mau jabatan juga kan?," ujar Bachtiar, saat ditemui dalam acara 'Tolak Ahok, Tolak Pemimpin Kafir?' Di Gedung Joeang, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2016).
Menurutnya, tidak ada yang salah jika memang tudingan mantan Gubernur Belitung Timur itu benar adanya.
"Ya jadi nggak ada yang salah kalau 'koalisi kekeluargaan' mau dituduh (Ahok) kayak gitu," tegasnya.
Ustaz yang sering mengisi ceramah di berbagai lokasi tersebut pun menegaskan kriteria Ahok tidak mencerminkan Koalisi Kekeluargaan.
"Menyangkut koalisi kekeluargaan, Ahok tidak masuk dalam kriteria itu," jelasnya.
Bahkan, Bachtiar pun yakin bahwa Ketua Umum Partai PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak akan melirik Ahok.
"Ibu Mega juga nggak tertarik sama Ahok, PDIP kan pro Wong Cilik," tuturnya.
Ia menambahkan, Ahok bukan tipe pemimpin yang mendukung rakyat kecil.
"Ahok itu tajam ke bawah, tapi tidak ke atas," tandasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan mencalonkan diri kembali pada pilgub DKI pada 2017 mendatang menuding dibentuknya Koalisi Kekeluargaan hanya untuk membahas mengenai anggaran serta posisi jabatan.
Tujuh partai yang tergabung dalam Koalisi tersebut yakni PDIP, Gerindra, PPP, PAN, PKB, PKS, serta Partai Demokrat.
Terlait tudingan tersebut, Ahok pun dinilai tengah gugup dalam menghadapi munculnya Koalisi Kekeluargaan yang diprediksi bakal menjegal jalan Ahok menuju kursi DKI 1 tahun depan.
Seperti diketahui, Ahok kini telah didukung tiga partai yakni Golkar, Hanura, dan Nasional Demokrat(WK)
Ia mempertanyakan hal yang sejak beberapa bulan yang lalu tengah gencar dilakukan Ahok.
"Terus Ahok mau menang, itu bukannya mau jabatan juga?, dia juga maju kan mau jabatan juga kan?," ujar Bachtiar, saat ditemui dalam acara 'Tolak Ahok, Tolak Pemimpin Kafir?' Di Gedung Joeang, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2016).
Menurutnya, tidak ada yang salah jika memang tudingan mantan Gubernur Belitung Timur itu benar adanya.
"Ya jadi nggak ada yang salah kalau 'koalisi kekeluargaan' mau dituduh (Ahok) kayak gitu," tegasnya.
Ustaz yang sering mengisi ceramah di berbagai lokasi tersebut pun menegaskan kriteria Ahok tidak mencerminkan Koalisi Kekeluargaan.
"Menyangkut koalisi kekeluargaan, Ahok tidak masuk dalam kriteria itu," jelasnya.
Bahkan, Bachtiar pun yakin bahwa Ketua Umum Partai PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak akan melirik Ahok.
"Ibu Mega juga nggak tertarik sama Ahok, PDIP kan pro Wong Cilik," tuturnya.
Ia menambahkan, Ahok bukan tipe pemimpin yang mendukung rakyat kecil.
"Ahok itu tajam ke bawah, tapi tidak ke atas," tandasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan mencalonkan diri kembali pada pilgub DKI pada 2017 mendatang menuding dibentuknya Koalisi Kekeluargaan hanya untuk membahas mengenai anggaran serta posisi jabatan.
Tujuh partai yang tergabung dalam Koalisi tersebut yakni PDIP, Gerindra, PPP, PAN, PKB, PKS, serta Partai Demokrat.
Terlait tudingan tersebut, Ahok pun dinilai tengah gugup dalam menghadapi munculnya Koalisi Kekeluargaan yang diprediksi bakal menjegal jalan Ahok menuju kursi DKI 1 tahun depan.
Seperti diketahui, Ahok kini telah didukung tiga partai yakni Golkar, Hanura, dan Nasional Demokrat(WK)
Tag :
Pilgub DKI,
politik