Kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta sudah selayaknya dipimpin kembali oleh muslim. Mayoritas warga Jakarta yang muslim menginginkan gubernurnya seorang muslim juga adalah pilihan yang wajar.
Joko Adi Wibowo selaku Ketua Umum Keluarga Besar (KB) Pelajar Islam Indonesia (PII) meminta warga DKI dan seluruh kader dan KPBII yang terdaftar sebagai hak pemilih pada pemilihan Gubernur DKI pada 2017 untuk memilih gubernur muslim.
"Konsolidasi alumni dan kader PII dilakukan KB PII Jakarta untuk merespons perhelatan Pilkada DKI. Alumni dan Kader PII kita arahkan untuk memilih calon gubernur muslim, " ujar Joko di Jakarta, Senin (26/9/2016).
Untuk mensukseskan itu, lanjut dia, warga DKI Jakarta didorong bersama sama menyatukan suara untuk mendukung Gubernur yang seagama. Dengan suara pemilih semuanya tersumbang pada Gubenur berlatar belakang Muslim pada pertarungan Pilkada nanti. Itu akan berdampak pada sentimen positif Ulama dan masyarakat yang selama ini menginginkan Gubenur yang sesuai aspirasi Ulama dan warga Jakarta.
Joko optimistis dapat menggerakan suara KB PII dan kadernya untuk menebar isu pilih Gubernur Muslim, itu dimulai dari keluarga, tetangga dan masyarakat umum. Penebaran tersebut diyakini tidak berbau SARA karena sudah sesuai dengan ajaran Islam.
Ia menyebutkan mesin mesin yang akan menjalankan gagasannya tersebut berasal dari alumni dan kader PII di Jakarta cukup banyak, mereka tersebar di berbagai tempat dan profesi. Ada yang menjadi pengusaha, guru, PNS, wartawan, dan mereka banyak berkiprah di tengah masyarakat.
"Maka, dengan jumlah anggota yang cukup banyak dan besar KB PII Jakarta merasa penting untuk ikut menentukan arah kepemimpinan Gubernur Jakarta untuk periode yang akan datang, " katanya.
Selain soal pilkada, konsolidasi alumni dan kader PII juga dilakukan untuk merumuskan agenda besar KB PII Jakarta untuk pembinaan keumatan seperti ekonomi, pendidikan, atau pembinaan pelajar yang akan disinerjikan dengan PW PII Jakarta.(inilah)
Joko Adi Wibowo selaku Ketua Umum Keluarga Besar (KB) Pelajar Islam Indonesia (PII) meminta warga DKI dan seluruh kader dan KPBII yang terdaftar sebagai hak pemilih pada pemilihan Gubernur DKI pada 2017 untuk memilih gubernur muslim.
"Konsolidasi alumni dan kader PII dilakukan KB PII Jakarta untuk merespons perhelatan Pilkada DKI. Alumni dan Kader PII kita arahkan untuk memilih calon gubernur muslim, " ujar Joko di Jakarta, Senin (26/9/2016).
Untuk mensukseskan itu, lanjut dia, warga DKI Jakarta didorong bersama sama menyatukan suara untuk mendukung Gubernur yang seagama. Dengan suara pemilih semuanya tersumbang pada Gubenur berlatar belakang Muslim pada pertarungan Pilkada nanti. Itu akan berdampak pada sentimen positif Ulama dan masyarakat yang selama ini menginginkan Gubenur yang sesuai aspirasi Ulama dan warga Jakarta.
Joko optimistis dapat menggerakan suara KB PII dan kadernya untuk menebar isu pilih Gubernur Muslim, itu dimulai dari keluarga, tetangga dan masyarakat umum. Penebaran tersebut diyakini tidak berbau SARA karena sudah sesuai dengan ajaran Islam.
Ia menyebutkan mesin mesin yang akan menjalankan gagasannya tersebut berasal dari alumni dan kader PII di Jakarta cukup banyak, mereka tersebar di berbagai tempat dan profesi. Ada yang menjadi pengusaha, guru, PNS, wartawan, dan mereka banyak berkiprah di tengah masyarakat.
"Maka, dengan jumlah anggota yang cukup banyak dan besar KB PII Jakarta merasa penting untuk ikut menentukan arah kepemimpinan Gubernur Jakarta untuk periode yang akan datang, " katanya.
Selain soal pilkada, konsolidasi alumni dan kader PII juga dilakukan untuk merumuskan agenda besar KB PII Jakarta untuk pembinaan keumatan seperti ekonomi, pendidikan, atau pembinaan pelajar yang akan disinerjikan dengan PW PII Jakarta.(inilah)
Tag :
Pilgub DKI