"Golkar Menjilat Ludah" Kini Mempersilahkan Kader Menjadi Menteri Kabinet JKW-JK

Pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang mempersilakan kader menjadi men­teri di kabinet Jokowi-JK me­nuai ko­mentar pegiat media sosial. Kasku­ser mencandai, kader Golkar malu-malu kucing menjadi menteri.

Di Jejaring Sosial Twitter, ac­count @FachrinaF bilang, tak ada gu­­nanya Aburizal mengijinkan ka­der Golkar menjadi menteri, sebab Jo­kowi tidak akan memilihnya.

“Lah emang siapa yang mau lirik pak. Lagi pusing ya anggaran nggak cair-cair,” kicaunya.

Account @masbajoe menduga, per­nyataan Ketua Umum Golkar se­ba­gai pertanda bahwa Golkar siap me­lompat ke koalisi pendukung Jo­kowi-JK.

“Sudah nggak betah di koalisi kubu kalah? Jangan-jangan siap me­nyeberang,” katanya.

Account @kartolo2000 meledek, Golkar sedang mengalami masalah keuangan sehingga mengijinkan ka­der menjadi menteri.

Account @dwieagustha menya­rankan, Golkar membentuk kabinet sendiri di luar pemerintahan.

“Ayo ARB, bikin kabinet sendiri saja dengan kubu disana, Hahaha,” sindirnya.
Account @eben_heizer mengi­ngat­kan, Aburizal bakal kerepotan apabila Jokowi-JK mengambil kader terbaik Golkar seperti Agung Lak­sono, Fadel Muhammad dan MS Hi­dayat sebagai menteri.

“Nanti kalau yang bagus pindah, bapak repot sendiri,” ingatnya.

Account @bb_susilo berkelakar, wacana Ketua Umum Golkar bakal menghidupkan kembali mimpi-mim­pi kader Golkar menjadi anggo­ta kabinet.

“Waduh bisa banyak lagi yang ngarep jadi menteri, kasihan deh,” guyonnya.

Account @Hubert menyarankan, seluruh kader Golkar fokus menjadi oposisi, tidak bermimpi menjadi men­teri di kabinet Jokowi-JK.

“Lebih baik Golkar belajar berada di luar pemerintahan,” ujarnya.

Account @yudiepradipta justru mendukung Jokowi-JK merekrut kader Golkar. Dia yakin banyak ka­der partai penguasa orde baru yang memiliki kualitas menjadi menteri.

“Bagus kalau ada menteri dari Gol­kar, mereka sudah berpengala­man. Tetapi dipilih yang paling ba­gus saja,” dukungnya.

Di Jejaring Sosial Kaskus, account Mbahmomon memuji sikap Aburizal yang mempersilakan kader menjadi anggota kabinet. Sinyal ini akan bikin girang kader Beringin.

“Berarti Aburizal bagus, tidak meng­halang-halangi kader yang ingin berkembang,” ujarnya.

Kaskuser L16 meledek, jangan-jangan Aburizal sedang mengirim pesan ingin menjadi anggota kabi­net. “Ah malu-malu mau nih. Bagai­man kalau Ical yang ditarik jadi men­teri?” ledeknya.

Ketua Umum DPP Partai Golkar Abu­rizal Bakrie menganggap bahwa kalangan profesional yang mengisi kabinet bisa berasal dari mana saja. Menurutnya, kader parpol pun ada yang profesional, seperti disampai­kan Presiden terpilih Jokowi.

“Beliau (Jokowi) kan sebut profe­sional. Profesional bisa dari mana saja, bisa dari wartawan, seperti An­da-anda ini, bisa dari akademisi, dan bisa juga dari partai. Tidak masalah,” kata pria yang akrab dipanggil Ical ini.

Aburizal tidak mau mengomentari apakah jatah 16 menteri untuk parpol dan 18 menteri untuk kalangan pro­fesional nonparpol sudah baik atau tidak.

Ia menyerahkan sepenuhnya ke­pa­da rakyat untuk menilai postur ka­bi­net Jokowi-JK tersebut. Apakah dengan posisi 34 Kementerian ini akan tetap efektif dalam men­ja­lankan roda pemerintahan.

“Jangan saya yang menilai. Anda-anda inilah yang menilai. Biar rakyat yang melihat langsung,” ujarnya.

Namun, bila nanti ada kader Gol­kar yang ditawari oleh Jokowi untuk menjabat sebagai menteri, Aburizal sebagai ketua umum mengaku mem­persilakannya. Namun, bila hal ter­sebut terjadi, ia menegaskan bahwa ka­der yang ditunjuk bukanlah per­wa­kilan partainya. “Silakan saja,” kelitnya.

Untuk diketahui, Golkar saat ini tetap bertahan dalam Koalisi Merah Pu­tih, padahal wakil presiden ter­pilih Jusuf Kalla adalah bekas Ketua Umum Partai Golkar.  (rmol)
pageads
Tag : politik