AbadijayaNEWS via Merdeka.com - Nama Muhamad Erfas Maulana, mendadak diperbincangkan teman satu seangkatannya di Jurusan Teknik Mesin Universitas Diponegoro (Undip). Lantas bagaimanakah keseharian dia dan sepintar apakah dia?
Salah seorang mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Undip, Wahyudin Rudianto, mengatakan, meski dia jarang satu kelas dengan Erfas, namun dia mengenal lelaki kelahiran 1992 silam itu sudah sejak lama. Erfas selama ini tinggal di rumah orangtuanya di Tlogosari Semarang.
"Saya juniornya dia (Erfas) di kampus, karena saya baru masuk tahun 2012 sedangkan dia angkatan 2010. Tapi setahu saya, anak-anak, di sini terkenal pintar dan dia IPK terakhirnya 2,9 gitu," urainya, saat ditemui merdeka.com di kampusnya, Senin (21/9).
Wahyudin mengungkapkan, Erfas merupakan mahasiswa Semester 9 Jurusan Teknik Mesin. Adapun mahasiswa di kampus tersebut terbagi dalam tiga kelas di mana satu kelas terdapat 50 orang. Dia mengaku, sering main bareng dengan Erfas. "Suka main futsal dan makan bareng dia. Tapi saya kurang tahu lokasi rumahnya," kata Wahyudin.
Gunaji, staf Bagian Akademik dan Informatika Jurusan Teknik Mesin Undip juga ikut berkomentar terkait postingan nilai matematika di Facebook. Mahasiswanya, memang terkenal cerdas karena rata-rata IPK-nya dalam setiap kelulusan minimal 2,9.
"Jadi, mahasiswa Teknik Mesin selalu memakai logika saat berkuliah. Karena mahasiswanya diajari membuat produk mesin otomotif dan komponen lainnya. Ketika logika tidak jalan maka bisa di-DO. Erfas saat mengajari matematika kepada adiknya pasti memakai logika," kata Gunaji.
Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Undip, kata dia, memang terkenal memiliki kecerdasan tinggi. Maka dari itu, tak heran bila setiap mahasiswa lulus diatas 5 tahun. "Rata-rata masuknya melalui jalur SMPTN dan SBMPTN. Di sini merupakan jurusan favorit dan terkenal karena kesulitan mata kuliahnya. Nanti sore, Erfas ambil mata kuliah Kinematika," ucap Gunaji.
Salah seorang mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Undip, Wahyudin Rudianto, mengatakan, meski dia jarang satu kelas dengan Erfas, namun dia mengenal lelaki kelahiran 1992 silam itu sudah sejak lama. Erfas selama ini tinggal di rumah orangtuanya di Tlogosari Semarang.
"Saya juniornya dia (Erfas) di kampus, karena saya baru masuk tahun 2012 sedangkan dia angkatan 2010. Tapi setahu saya, anak-anak, di sini terkenal pintar dan dia IPK terakhirnya 2,9 gitu," urainya, saat ditemui merdeka.com di kampusnya, Senin (21/9).
Wahyudin mengungkapkan, Erfas merupakan mahasiswa Semester 9 Jurusan Teknik Mesin. Adapun mahasiswa di kampus tersebut terbagi dalam tiga kelas di mana satu kelas terdapat 50 orang. Dia mengaku, sering main bareng dengan Erfas. "Suka main futsal dan makan bareng dia. Tapi saya kurang tahu lokasi rumahnya," kata Wahyudin.
Gunaji, staf Bagian Akademik dan Informatika Jurusan Teknik Mesin Undip juga ikut berkomentar terkait postingan nilai matematika di Facebook. Mahasiswanya, memang terkenal cerdas karena rata-rata IPK-nya dalam setiap kelulusan minimal 2,9.
"Jadi, mahasiswa Teknik Mesin selalu memakai logika saat berkuliah. Karena mahasiswanya diajari membuat produk mesin otomotif dan komponen lainnya. Ketika logika tidak jalan maka bisa di-DO. Erfas saat mengajari matematika kepada adiknya pasti memakai logika," kata Gunaji.
Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Undip, kata dia, memang terkenal memiliki kecerdasan tinggi. Maka dari itu, tak heran bila setiap mahasiswa lulus diatas 5 tahun. "Rata-rata masuknya melalui jalur SMPTN dan SBMPTN. Di sini merupakan jurusan favorit dan terkenal karena kesulitan mata kuliahnya. Nanti sore, Erfas ambil mata kuliah Kinematika," ucap Gunaji.
Tag :
Peristiwa