Patut ditengarai lambannya keputusan Jokowi karena adanya praktik jual beli tiket menteri dalam penyusunan kabinet.
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih
(GIB) Adhie Massardi mengungkapkan, indikasi itu terlihat dari komposisi
tim penyeleksi menteri yang ada di sekeliling sang presiden.
"Saya tidak tahu (menyebut nama secara
langsung). Tapi, tim seleksi parah, mentalnya korup," ungkapnya usai
menghadiri diskusi di gedung DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (24/10).
Dijelaskan Adhie, indikasi jual beli
posisi menteri menguat setelah masuknya nama Direktur World Bank Sri
Mulyani Indrawati yang terindikasi terlibat skandal Bank Century saat
menjabat menteri keuangan pada 2008 lalu.
"Lain hal kalau masih dugaan, ini sudah
masuk daftar rekomendasi DPR, dan di KPK juga diperiksa. Kecuali kalau
persoalan itu sudah clear tidak masalah. Masuk dalam daftar itu saja
sudah kesalahan fatal," bebernya.
Dia menambahkan, seharusnya Jokowi
melihat lebih dalam rekam jejak nama-nama yang terindikasi korup maupun
pernah terlibat kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
"Kalau tim seleksinya begini, orangnya begini tidak akan ada penjualan tiket kabinet," tegas Adhie yang juga mantan juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid.(jpnn)
Tag :
nasional