Hal itu dikemukakan Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan saat ditemui pada sela acara diskusi di Sari Pan Pasific, Jakarta, Rabu (29/10/2014).
"Tetapi dari track record nama, wajar publik meragukan integritas pemberantasan korupsi. Ini membuat publik ragu. Lalu nama dari kalangan parpol juga tampak tidak tepat di posisinya. Ada yang the right man in the wrong place," katanya.
Djayadi mencontohkan Menteri Perindustrian Saleh Husin yang merupakan kader Partai Hanura. Saleh memegang kementerian yang sangat vital namun rekam jejaknya di bidang ini belum terdengar.
Begitu pula dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Siti dikenal baik di
birokrat tetapi ditempatkan di lingkungan hidup dan kehutanan.
"Ada pula beberapa nama yang terlalu muda untuk jadi menko. Ini diragukan publik. Jadi secara umum di ekonomi bagus, di bidang hukum kurang menjanjikan dan di bidang pemberdayaan manusia baru Anies Baswedan (Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah) yang menjanjikan tetapi nama lain belum dikenal," kata Djayadi.
Jika melihat nama-nama dan rekam jejak menteri-menteri ini, Djayadi menilai tidak sedikit masyarakat yang pesimis. Namun, masyarakat bisa berharap dari program kerja para menteri. Dia mengatakn publik juga tahu banyak kompromi politik dalam penentuannya. "Semua sangat bergantung kinerja menteri yang bersangkutan," katanya (pr)
Tag :
nasional