Melansir riset Daewoo Indonesia Research, Jumat (31/10/2014), anggaran belanja pemerintah pada 2014 untuk infrastruktur hanya Rp206 triliun. Bahkan, jumlah ini menurun menjadi Rp151 triliun untuk 2015.
Bila kenaikan ini jadi dilaksanakan, maka akan menjadi kenaikan harga tertinggi secara nominal sepanjang sejarah Indonesia. Namun, secara prosentase kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2000, dimana pada saat itu kenaikan BBM lebih dari 90 persen.
Kenaikan harga BBM ini akan menjadi pil pahit yang harus ditelan, namun merupakan obat untuk perekonomian secara keseluruhan.
Terlebih lagi, minimnya penolakan masyarakat mengingat pada Agustus terjadi kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi.
"Hal ini membuat masyarakat lebih rela membeli dengan harga mahal asalkan BBM selalu tersedia," jelas riset tersebut.(okzn)
Tag :
ekbis