Peter Biaksangzuala meninggal di rumah sakit di kawasan di kota Mizoram di Timurlaut India pada pertandingan `tier` 3 Liga Utama Mizoram (MPL). “Kami terkejut dengan kejadian ini. Kami di Asosiasi Sepak Bola Mizoram melakukan apa yang dapat kami perbuat tapi tidak bisa menolong sang pemain,” terang Sekretaris MFA Lalnghinglova Hmar.
Peritiwa bermula ketika Peter Biaksangzuala mencetak gol penyama skor saat melawan Chanmari West FC. Pemain ini salto namun lompatannya tak sempurna sehingga tubuhnya terhempas ke tanah dan tidak bangun lagi. Rekan setimnya sempat mengelilingi dan minta bantuan tim medis ke tepi lapangan. “Presiden asosiasi dan menteri kesehatan meminta melakukan berbagai cara untuk menolongnya “Kami berusaha mengirimnya ke Delhi, tapi kondisinnya amat parah. Ia nyaris tidak sadar dan berusaha mengucapkan beberapa katatapi ia sudah tidak tertolong,” kata Hmar.
Klub Bethlehem Vengthlang memutuskan `mengistirahatkan` kaos nomor 21 sebagai penghormatan kepada Peter Biaksangzuala, sedangkan Hmar mengatakan MFA akan melakukan pertandingan memperingati kematian Biaksangzula.
FIFA mengatakan, badan pembuat peraturan organisasi sepak bola (IFAB : Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional) akan membuat aturan tambahan menyangkut perayaan gol atau kemenangan di lapangan. “Ini merupakan tanggung jawab IFAB yang mengeluarkan rekomendasi tentang aturan dalam pertandingan,” katanya. @andiono(li)
Tag :
Olahraga