Pria yang tidak disebut namanya tersebut sehari-hari bertugas di angkatan laut AS dan menggunakan Google Glass untuk urusan pencatatan barang kendaraan konvoi.
Pria itu akhirnya mengalami kecanduan dan terus-menerus memakai perangkat tersebut hingga 18 jam dalam sehari dan hanya melepasnya saat hendak mandi atau tidur.
Karena memiliki rekam jejak ketergantungan alkohol dan pernah mengalami depresi, pria tersebut mendatangi klinik Substance Abuse and Recovery Programme (Sarp) yang ada di satuannya.
Ia ingin mendapatkan pengobatan karena kecanduan alkohol yang kemudian diikutsertakan dalam program penanganan ketergantungan.
Si pria tersebut pun diduga mengalami gejala internet addiction disorder (IAD). IAD tidak dikenal sebagai permasalahan klinis sehingga keberadaannya pun diragukan oleh sebagian psikiater.
Akan tetapi, istilah ini kerap digunakan untuk menjelaskan gejala kecanduan yang berkaitan dengan komputer, ponsel, dan video game.
Para perawatnya mengatakan bahwa pria itu jadi gampang marah ketika dipisahkan dari Google Glass.
Dia juga suka melakukan gerakan tubuh seperti sedang mengendalikan Glass, walaupun sedang tidak mengenakan perangkat tersebut.
Untunglah pria tersebut bisa sembuh dari kecanduaannya. Ia kini tak lagi mengetuk pelipis kepalanya sendiri dan tidak marah-marah saat sedang tak memakai Google Glass[inilh]
Tag :
Peristiwa