Wagub Jabar Usul Pembangunan Pelabuhan Sebaiknya Di Indramayu

Abadijaya News : Padahal, pemerintah pusat merencanakan pelabuhan penopang Tanjung Priok itu di Kabupaten Karawang.

Opsi tersebut setelah Pemprov Jabar melihat langsung lokasi rencana pelabuhan di Karawang. Rencana tersebut produksi Blok Offshore North West Java (ONWJ milik Pertamina.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar mengaku sudah berdiskusi dengan beberapa pihak terkait rencana pembangunan pelabuhan di Karawang. Menurut dia, jika pelabuhan dipaksakan dibangun di Karawang akan menimbulkan kerugian besar.

"Kerugian yang sudah tercatat adalah yang akan dialami PLN dan Pupuk Kujang sebesar Rp11,6 miliar per hari jika pasokan gas berhenti selama proyek pembangunan pelabuhan berlangsung," tutur Deddy Mizwar kepada wartawan, Senin (13/10/2014).

Selain itu, pembangunan tersebut berpengaruh pada produksi PHE ONWJ yang bisa mengakibatkan produksi minyak anjlok hingga 43.000 barel per hari.

"Cara sederhana mengatasi ini adalah di Indramayu," tutur Demiz.

Menurut dia, Kabupaten Indramayu tepat menjadi lokasi pengganti pelabuhan. Pasalnya, saat ini beberapa kapal tanker berukuran besar sudah bisa merapat dan mengangkut minyak dari Balongan.
Hal tersebut memudahkan pemerintah lantaran tidak perlu membangun pelabuhan dari nol.

"Tinggal plek,nggak usah pindahi pipa apa-apa, selesai," tutur dia.

Menurut dia, jika pemerintah pusat memaksakan untuk tetap membangun pelabuhan di Cilamaya, maka kerugian yang sudah diprediksi harus dikonsultasikan dengan KPK.
Dia merasa heran, lantaran negara yang membangun tapi negara juga yang dirugikan.

"Pemerintah harus membuka informasi agenda apa yang dibalik sikap ngotot JICA ingin ada pelabuhan di sana. Kita memaklumi kawasan industri di Karawang lebih banyak dipenuhi investor Jepang. Kita setuju dimana saja pelabuhan asal kajian yang dihasilkan tepat," kata dia.

Pria yang akrab disapa Demiz ini menyatakan pembangunan ke Indramayu bisa memberikan pemerataan ekonomi di Jabar bagian timur.
Menurut dia, hal tersebut merupakan opsi. Pihaknya belum mengusulkan secara resmi ke pemerintah pusat.

"Indramayu atau Cirebon hanya opsi dari kita saja," tutur dia.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Jabar Dedi Taufik beberapa lokasi di Indramayu layak dijadikan pelabuhan seperti lokasi pelabuhan di wilayah pantura Indramayu yakni Balongan, Eretan lalu Patimban, Subang dan pelabuhan Cirebon.

"Kalau Cilamaya ada perubahan, kita siap untuk mengarahkan," katanya.

Menurut dia, Pemerintah pusat bisa melakukan kajian agar lokasi tersebut menjadi pelabuhan internasional. Studi juga untuk memeriksa kemungkinan hambatan yang sama terjadi di Cilamaya juga ada.

"Nanti ada FS, lalu disesuaikan dengan fungsi ruang akan ada langkah berikutnya," ujarnya.

Menurut dia 92% angkutan barang saat ini masih mendominasi jalan raya, karena itu Dishub Jabar menyiapkan sejumlah titik untuk pelabuhan di Pantura. Selain Indramayu, menurutnya Pelabuhan Cirebon yang saat ini paling siap untuk dikembangkan.

"Pengembangan Cirebon sendiri sudah disetujui kementerian. Selain itu Patimban juga sudah dikaji oleh kementerian beberapa waktu lalu. Yang pasti, kita harus mengkaji dan duduk bersama lagi," tutup dia.(inilah)
pageads
Tag : Daerah