Abadijaya News : Tantangan besar gerakan mahasiswa saat
ini adalah mengatur energi agar gelombang gerakan untuk membatalkan
kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terus meluas, membesar, dan
menyatu dengan gerakan rakyat yang lain seperti gerakan buruh
pabrik, buruh transportasi, kaum miskin Indonesia, petani,
dosen-dosen progresif dan lain-lain.
"Kita tidak bisa menghilangkan memang peran mahasiswa menjadi pendobrak awal dari perjuangan rakyat, namun terkadang tak jarang pula gerakan mahasiswa sendiri dibenturkan oleh rakyat. Ittulah skenario penguasa hari ini melihat beberapa aksi mahasiswa yang sudah berlangsung di berbagai daerah mendapat perlawanan dari rakyat," kata Ketua Umum Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Lamen Hendra Saputra, kepada RMOL beberapa saat lalu (Senin, 24/11).
Karena itu, lanjut Lamen, Aliansi Mahasiswa Indonesia akan mengajak gerakan rakyat di berbagai sektor untuk bertemu dan merumuskan langkah strategis dan langkah taktis secara bersama. Misalnya mogok pabrik, mogok kampus, dan aksi besar lumpuhkan kota. Semua ini dilakukan untuk menjawab prilaku pemerintah yang hari ini melakukan proses pemiskinan secara sistematis dengan menaikkan harga BBM bersubsidi.
Pemerintahan sekarang juga, masih kata Lamen, terkesan melakukan provokasi. Misalnya dalambeberapa kali kesempatan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan paling aksi penolakan terhadap kenaikan harga BBM hanya dua minggu. Ketua Komite Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri juga terlihat mencoba membangun opini untuk memisahkan perjuangan gerakan mahasiswa dengan rakyat.
"Kami tak akan tinggal diam dan akan terus berteriak turunkan harga BBM, sembako, listrik, sayur-sayuran dan lain-lain," demikian Lamen. (rmol)
"Kita tidak bisa menghilangkan memang peran mahasiswa menjadi pendobrak awal dari perjuangan rakyat, namun terkadang tak jarang pula gerakan mahasiswa sendiri dibenturkan oleh rakyat. Ittulah skenario penguasa hari ini melihat beberapa aksi mahasiswa yang sudah berlangsung di berbagai daerah mendapat perlawanan dari rakyat," kata Ketua Umum Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Lamen Hendra Saputra, kepada RMOL beberapa saat lalu (Senin, 24/11).
Karena itu, lanjut Lamen, Aliansi Mahasiswa Indonesia akan mengajak gerakan rakyat di berbagai sektor untuk bertemu dan merumuskan langkah strategis dan langkah taktis secara bersama. Misalnya mogok pabrik, mogok kampus, dan aksi besar lumpuhkan kota. Semua ini dilakukan untuk menjawab prilaku pemerintah yang hari ini melakukan proses pemiskinan secara sistematis dengan menaikkan harga BBM bersubsidi.
Pemerintahan sekarang juga, masih kata Lamen, terkesan melakukan provokasi. Misalnya dalambeberapa kali kesempatan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan paling aksi penolakan terhadap kenaikan harga BBM hanya dua minggu. Ketua Komite Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri juga terlihat mencoba membangun opini untuk memisahkan perjuangan gerakan mahasiswa dengan rakyat.
"Kami tak akan tinggal diam dan akan terus berteriak turunkan harga BBM, sembako, listrik, sayur-sayuran dan lain-lain," demikian Lamen. (rmol)
Tag :
nasional