Kesalahan juga terletak pada kebijakan menterinya yang tidak menganut sistem Trisakti yang selama ini dianut PDIP.
"Saya cukup prihatin pos-pos penting ini diisi oleh Menteri dengan paham liberal dalam mengambil kebijakan ekonomi saat ini, " ungkap Effendi dalam diskusi bertajuk Bola Panas BBM di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (15/11/2014).
Effendi berpendapat, Jokowi selama ini tidak konsisten dalam merealisasikan rencana program pembaharuannya. Jokowi acap kali mendengung-dengungkan revolusi mental dalam pemerintahannya, namun pada kenyataannya, lanjut Effendi, revolusi mental itu tidak ditunjukkan oleh Kabinet Kerjanya.
"Kenapa yang,mendengungkan revolusi mental tapi kenapa kabinetnya tidak menunjukkan revolusi mental malah menaikkan harga BBM," jelasnya dengan nada tinggi.
Menurutnya, selama 10 tahun terakhir di bawah masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya, pemerintah memang belum juga mampu membenahi bidang energi secara serius.
"Kepekaan penggunaan BBM ini hampir tidak ada, dari pemerintah khususnya, itu tentu menunjukkan betapa derasnya kekuatan asing," tandasnya.(okezon)
Tag :
politik