Hal
itu dikatakan Uchok terkait langkah Jokowi yang mengalihkan subsidi BBM
tanpa meminta ijin, atau restu dari DPR, dalam hal ini Komisi VII DPR
yang bidangi masalah energi.
Uchok menilai pemerintahan di tangan Susilo Bambang Yudhoyono lebih santun dalam berpolitik, ketimbang Jokowi.
"Ternyata
yang punya seni berpolitik ya SBY. Menaikan BBM, punya sopan santun
melakukan konsultasi atau minta izin kepada DPR, dengan alasan penaikan
harga minyak dunia," kata Uchok saat dihubungi, Selasa (18/11) malam.
Sebelumnya,
Presiden Joko Widodo telah resmi mengumumkan penaikan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 2.000, Senin (17/11) malam, di
Istana Negara, Jakarta.
Dimana harga BBM jenis
premiun sebelumnya Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Sedangkan untuk jenis
solar, dari semula seharga Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter. Harga
tersebut mulai berlaku pada tanggal 18 November 2014, pukul 00.00 WIB
Untuk
diketahui, dalam APBN 2014 Pasal 14 poin 14 disebutkan, penetapan
perubahan realisasi dan proyeksi parameter subsidi energi sebagaiaman
dimaksud ayat 13 dilaksanakan setelah mendapat persetujuan komisi
terkait di DPR RI.
Namun, dalam APBN P 2014 pasal 14 poin 14 dihilangkan, artinya pemerintah tak perlu persetujuan dari DPR soal penaikan BBM.
Tag :
Kabinet