Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok, Babai Suhaimi, menjelaskan dengan pengunduran ini ada waktu yang cukup banyak bagi KMP melakukan konsolidasi, terlebih lagi dalam mengusung calon Walikota yang akan bertarung di Pilkada.
Ia yakin hal ini akan membuat KMP Depok berhasil mengusung figur yang bisa diterima oleh semua masyarakat Depok sebagai Walikota Depok terpilih.
"Dengan begitu peluang calon Walikota yang kami usung untuk menang di Pilkada yang diundur itu, justru semakin besar, dengan pengunduran pelaksanaan Pilkada ini," paparnya kepada Warta Kota, Kamis (27/11/2014).
Menurut Babai, nantinya dipastikan tidak ada keraguan bagi KMP saat mengusung figur calon calon Walikota Depok. Figur itu diyakini dapat membawa Kota Depok menjadi lebih modern dan berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat Depok lebih baik.
"Karenanya kami mengapresiasi keputusan KPU Pusat dan KPUD Depok yang mengundurkan Pilkada Depok sesuai Perppu yang dikeluarkan Presiden SBY di akhir masa jabatannya. Ini membuat KMP punya banyak waktu menentukan langkah menghadapi Pilkada Depok," kata Babai,
Mengenai adanya kekosongan kursi Walikota Depok karena pengunduran ini, Babai mengatakan hal itu tidak akan menjadi masalah karena Depok sudah pernah mengalami hal yang hampir serupa pada tahun 2005 lalu.
"Saat itu hampir setahun posisi Walikota Depok kosong dan dijabat oleh pejabat sementara. Jika ini terjadi lagi karena penerapan Perppu No 1 Tahun 2014, saya kira bagi Depok ini bukan hal yang luar biasa. Sebab kondisi ini pernah dialami Depok dan bukan hal yang baru lagi bagi Depok," papar Babai.
Menurutnya kondisi ini tidak akan terlalu berpengaruh pada situasi dan kondisi perpolitikan di DPRD Kota Depok.
"Kami di DPRD Depok akan tetap melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintahan yang dipegang pejabat sementara, serta juga tetap berperan menentukan alokasi anggaran. Saya rasa kinerja DPRD tetap berjalan normal," ujar Babai yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Depok.(WK)
Tag :
Depok