Abadijaya News : Ketua
Umum DPP Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) yang juga
merupakan putri dari mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid, Yenny
Wahid, menyebut komposisi menteri di kabinet pemerintahan Presiden
Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla belum ideal dan masih
berada di bawah ekspektasi masyarakat.
"Masyarakat
berharap ada beberapa nama yang lebih layak untuk dimasukkan, tetapi
ternyata tidak masuk. Kalau saya sendiri berpikir ada beberapa nama
yang belum layak, tapi nyatanya malah masuk," ujar Yenny di
Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu malam, 2 November 2014.
Yenny
enggan menyebutkan siapa nama menteri yang dianggapnya belum layak
untuk masuk ke pemerintahan itu. Namun, dengan komposisi yang
dinilainya belum ideal itu, ia beranggapan Kabinet Kerja akan
menghadapi tantangan berat dalam mewujudkan semua program kerja
Jokowi-JK selama 5 tahun mendatang, apalagi bila melihat komposisi di
parlemen saat ini.
"Walau
Pak Jokowi dan kabinetnya punya kekuasaan formal, tapi kita tahu
kekuasaannya kini sudah banyak terpangkas oleh modal politik yang
tidak ada di parlemen. Padahal, untuk menggolkan banyak kebijakan,
harus dapat persetujuan dari DPR. Jelas kombinasi kondisi seperti itu
akan sangat menyulitkan pemerintahan," ujar Yenni.
Yenni
memprediksi kondisi pemerintahan di Indonesia ke depan akan seperti
di Amerika Serikat, di mana kebijakan-kebijakan Presiden Barack Obama
yang berasal dari Partai Demokrat banyak diblok oleh kongres yang
mayoritas diisi oleh Partai Republik.
"Tantangannya
memang akan menjadi lebih berat seperti di Amerika itu. Jadi selain
memang menteri-menteri di kabinet Jokowi harus lebih bekerja keras,
keberhasilan pemerintahan saat ini juga sangat tergantung terhadap
good will politik dari DPR," ujar Yenny.(viva)
Tag :
nasional