"BBM naik tidak masalah, paling demo dua minggu," kata JK di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Seni 8 September 2014.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum DPP Serikat Pekerja Nasional (SPN), Iwan Kusmawan, mengatakan, aksi demonstrasi yang dilakukan buruh itu bukan soal menghitung lama atau tidaknya bekerja. Tetapi, ini menyangkut kepada kesejahteraan buruh.
"Kita bicara upah kok tiba-tiba distatemenya biarin demo enggak lama juga bubar, kan persoalannya tolong di respon untuk dibicarakan secara tripartit. Oleh karena itu anti klimaks dari statemen pemerintah terutama statemen JK," katanya usai diskusi publik dalam diskusi publik bertajuk "Kilas
Balik Gerakan Rakyat Menolak Kenaikkan Harga BBM" di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2014).
Menurut Iwan, pernyataan JK itu telah melukai hati rakyat, karena sebagai penguasa mestinya mampu mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi oleh rakyatnya. Bukan hanya itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga melakukan hal serupa.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kerap berkelit kita ditanya soal isu nasional, salah satunya mengenai aksi demontrasi mahasiswa yang berujung bentrok. Bukannya memberikan pernyataan yang bisa menyelesaikan masalah justru malah menjawab "bukan urusan saya".
"Jokowi itu urusan apapun sepanjang dia penguasa dan berkaitan dengan masy kecil itu menjadi urusan dia. Kalau di daerah bukan urusan dia, lantas kenapa dia mau jadi Presiden. Sebagai kepala negara persoalan daerah itu harus menjadi urusan dia," tegasnya.
Diketahui, JK sempat merespon aksi buruh dengan pernyataan yang dianggap tidak sesuai dengan keinginan buruh. JK merespon bahawa demo buruh itu tidak akan berlangsung lama, paling lama akan berlangsung dua minggu saja(okz)
Tag :
nasional