Ketua MPR : KIH Sudah Dipukuli Lebih Dulu Diruang Ganti

Abadijaya News: Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan menyebut kiprah politik di Indonesia saat ini laiknya sebuah pertandingan tinju. Menurutnya, kisruh pemilihan paket pimpinan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dapat dijadikan contoh dari sebutan yang dilontarkannya itu.

"Saat itu sebuah gelanggang pertarungan sudah disiapkan, tapi hanya satu petinju yang naik ke atas ring," kata Zul, sapaan akrab Zulkifli, saat menjadi pembicara seminar bertajuk Potret Komunikasi Politik Parlemen di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Sabtu (13/12).

Sosok petinju yang disinggung oleh Zul adalah paket pimpinan yang diusung oleh Koalisi Merah Putih, yaitu Setya Novanto, Agus Hermanto, Fahri Hamzah, Taufik Kurniawan dan Fadli Zon.

Sementara petinju yang lainnya, yaitu Koalisi Indonesia Hebat, disebut Zul, tidak 'naik' ke ring tinju, karena sudah dipukuli lebih dulu di ruang ganti. "Mereka kalah walk out karena sudah dipukuli terlebih dahulu," ujarnya.

Dia menjelaskan, analogi tersebut merupakan cara yang tepat untuk membaca kondisi partai-partai yang bergabung dalam KIH. Dia menilai, kala itu KIH sudah kalah sebelum bertanding.

Sebelumnya, pada pemilihan pimpinan DPR memang terjadi cukup timpang. KIH yang terdiri atas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Hanura, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Nasional Demokrat saat itu tidak mampu memberikan paket pimpinan yang harus berjumlah lima orang dari lima partai berbeda.

Hal tersebut membuat pemilihan pimpinan DPR mengerucut pada paket pimpinan yang ditawarkan oleh KMP yang terdiri atas Partai Gerindra, Partai Golongan Karya, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan.

Namun kejadian tersebut tidak terjadi saat memilihan pimpinan MPR. Zul mengatakan pertarungan pimpinan MPR berlangsung lama, tidak sebentar seperti pemilihan DPR. "Pemenang ditentukan hingga pertandingan tinju selesai," ujar Zul. Perkataan Zul tersebut diamini oleh Politisi PDI-P Maruarar Sirait.

Anggota Komisi XI DPR RI tersebut mengakui, apa yang terjadi saat pemilihan pimpinan MPR sangat bersih. "Pemilihan MPR itu berlangsung demokratis, meski saya tidak dukung Bang Zul, tapi saya puas dengan prosesnya," ujar Ara yang juga menjadi pembicara di acara yang sama.(cnn)

pageads
Tag : Parlemen

Related Post: