Ziad Abu Ain, Setelah Dianiaya Tentara Zionis |
AbadijayaNEWS, Seorang Menteri Palestina, Ziad Abu Ain, hari ini, Rabu (10/12) gugur syahid, semoga, dalam konfrontasi dengan pasukan penjajah ketika terjadi demonstrasi di wilayah Tepi Barat yang diduduki Zionis.
Sumber medis Palestina seperti dikutip Infopalestina.com dari Pusat Informasi Palestina, Rabu (10/12), menegaskan, Ketua Lembaga Perlawanan Dinding Rasial, Pemukiman Zionis dan Anggota Dewan Revolusi Gerakan Fatah itu gugur, pasca dianiaya pasukan penjajah Zionis.
Kepala RS Ramallah, Ahmad al-Bitawi dalam siaran persnya mengatakan, “Ziad Abu Ain wafat pasca menghirup gas air mata, dianiaya dan dipukuli pasukan zionis saat berunjukrasa di kota Tarmisiya, Utara Ramallah.
Sumber medis Palestina menambahkan, Abu Ain pingsan pasca dipukuli pasukan Zionis dan menghirup gas air mata saat aksi unjukrasa. Korban dirujuk ke RS, namun beberapa saat kemudian dinyatakan meninggal saat tiba di RS Ramallah.
Kantor Gubernur Ramallah menyampaikan belasungkawa dan menyatakan berkabung atas wafatnya tokoh perlawanan dinding rasial dan pemukiman Zionis ini. Ziad Abu Ain merupakan anggota Dewan Revolusi Gerakan Fatah, dan wakil Menteri Urusan Tawanan, sebelum dipindahkan sebagai menteri tanpa portofolio, yaitu Kepala Lembaga Anti Dinding Rasial dan Pemukiman Zionis.
Rekaman video menunjukkan Ziad Abu Ain jatuh ke tanah sambil memegang dadanya. Ia menjabat menteri tanpa portofolio sebagai kepala badan yang menangani permukiman Yahudi dan pemisahan pembatas.
Beberapa saksi mata mengatakan ia terkena lemparan kaleng gas air mata, sedangkan sejumlah saksi mata lain menyebutkan Ziad Abu Aind dipukul dan didorong oleh tentaraZionis.
Militer penjajah Zionis mengatakan pihaknya menyelidiki peristiwa itu. Presiden Palestina menyebut kematian Ziad Abu Ein, 55, sebagai tindakan biadab Zionis.
Abu Ain bersama puluhan aktivis Palestina dan dari luar negeri mengambil bagian dalam protes menentang perampasan tanah Palestina oleh penjajah Zionis.
Mereka berencana menanam anak pohon zaitun di sebidang tanah di dekat permukiman Yahudi Shilo, yang diyakini oleh Palestina sebagai sebagai tanah yang akan dicaplok oleh Zionis.
Dalam aksi, mereka dihadang oleh sekitar 15 tentara Zionis sehingga terjadi kontrontasi.
Peristiwa ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara penjajah Zionis dengan Palestina.
Hamas menyampaikan duka cita dan belasungkawa atas wafatnya tokoh Fatah itu. Hamas juga meminta dihentikannya kerjasama keamanan dan perundingan dengan penjajah tersebut.
Juru bicara Hamas, Dr Sami Abu Zuhri mengatakan kepada Pusat Informasi Palestina, “Hamas menyampaikan belasungkawa dan rasa duka mendalam atas wafatnya tokoh Fatah, Ziad Abu Ain, dan menyerukan kepada Otoritas untuk menghentikan kerjasama keamanan dan perundinga dengan Zionis, serta melindungi persatuan nasional.”
Abu Zuhri menegaskan, kejahatan ini menjadi bukti baru, tak mungkin hidup berdampingan dengan penjajah. Karena itu, sangat penting melakukan sejumlah upaya untuk melawan penjajah, dan melindungi persatuan nasional.
Sumber medis Palestina seperti dikutip Infopalestina.com dari Pusat Informasi Palestina, Rabu (10/12), menegaskan, Ketua Lembaga Perlawanan Dinding Rasial, Pemukiman Zionis dan Anggota Dewan Revolusi Gerakan Fatah itu gugur, pasca dianiaya pasukan penjajah Zionis.
Kepala RS Ramallah, Ahmad al-Bitawi dalam siaran persnya mengatakan, “Ziad Abu Ain wafat pasca menghirup gas air mata, dianiaya dan dipukuli pasukan zionis saat berunjukrasa di kota Tarmisiya, Utara Ramallah.
Sumber medis Palestina menambahkan, Abu Ain pingsan pasca dipukuli pasukan Zionis dan menghirup gas air mata saat aksi unjukrasa. Korban dirujuk ke RS, namun beberapa saat kemudian dinyatakan meninggal saat tiba di RS Ramallah.
Kantor Gubernur Ramallah menyampaikan belasungkawa dan menyatakan berkabung atas wafatnya tokoh perlawanan dinding rasial dan pemukiman Zionis ini. Ziad Abu Ain merupakan anggota Dewan Revolusi Gerakan Fatah, dan wakil Menteri Urusan Tawanan, sebelum dipindahkan sebagai menteri tanpa portofolio, yaitu Kepala Lembaga Anti Dinding Rasial dan Pemukiman Zionis.
Rekaman video menunjukkan Ziad Abu Ain jatuh ke tanah sambil memegang dadanya. Ia menjabat menteri tanpa portofolio sebagai kepala badan yang menangani permukiman Yahudi dan pemisahan pembatas.
Beberapa saksi mata mengatakan ia terkena lemparan kaleng gas air mata, sedangkan sejumlah saksi mata lain menyebutkan Ziad Abu Aind dipukul dan didorong oleh tentaraZionis.
Militer penjajah Zionis mengatakan pihaknya menyelidiki peristiwa itu. Presiden Palestina menyebut kematian Ziad Abu Ein, 55, sebagai tindakan biadab Zionis.
Abu Ain bersama puluhan aktivis Palestina dan dari luar negeri mengambil bagian dalam protes menentang perampasan tanah Palestina oleh penjajah Zionis.
Mereka berencana menanam anak pohon zaitun di sebidang tanah di dekat permukiman Yahudi Shilo, yang diyakini oleh Palestina sebagai sebagai tanah yang akan dicaplok oleh Zionis.
Dalam aksi, mereka dihadang oleh sekitar 15 tentara Zionis sehingga terjadi kontrontasi.
Peristiwa ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara penjajah Zionis dengan Palestina.
Hamas menyampaikan duka cita dan belasungkawa atas wafatnya tokoh Fatah itu. Hamas juga meminta dihentikannya kerjasama keamanan dan perundingan dengan penjajah tersebut.
Juru bicara Hamas, Dr Sami Abu Zuhri mengatakan kepada Pusat Informasi Palestina, “Hamas menyampaikan belasungkawa dan rasa duka mendalam atas wafatnya tokoh Fatah, Ziad Abu Ain, dan menyerukan kepada Otoritas untuk menghentikan kerjasama keamanan dan perundinga dengan Zionis, serta melindungi persatuan nasional.”
Abu Zuhri menegaskan, kejahatan ini menjadi bukti baru, tak mungkin hidup berdampingan dengan penjajah. Karena itu, sangat penting melakukan sejumlah upaya untuk melawan penjajah, dan melindungi persatuan nasional.
Ziad Abu Ain terlihat didorong oleh tentara Zionis |
Menurut Pusat Informasi Palestina, seperti dikutip Infopalestina.com, Rabu (10/12), Abu Ain dianiaya sejumlah tentara Zionis yang menyerbu acara peringatan hari HAM internasional yang dilangsungkan dengan menanam pohon zaitun di kota Tarmisiya, Ramallah Utara. (bbc.co.uk/qm/infolestina.com)
Tag :
palestina