Barat.
Menurut pria yang akrab disapa Bang Yos itu, kebijakan Pemprov itu sudah tepat. Malah, menurut Bang Yos, apabila diperlukan, di tengah Kota Jakarta, jangan ada sepeda motor.
"Saya setuju. Jangan sampai di situ saja (MH Thamrin dan Medan Merdeka Barat). Kalau perlu, di tengah kota, jangan ada sepeda motor. Di mana-mana di negara lain seperti itu," tutur Sutiyoso saat ditemui dalam acara puncak hari ulang tahun ke-17 kelompok suporter The Jakmania di Stadion Lebak Bulus, Jakarta, Minggu (21/12).
Sutiyoso mengatakan, pelarangan sepeda motor bisa terus dilakukan. Namun, dengan catatan, Pemda DKI Jakarta menyiapkan transportasi yang baik.
"Tetapi, dengan catatan, menyiapkan transportasi yang baik. Makanya, pelarangan itu bertahap. Saat ini, sarana transportasi masih kurang," kata Sutiyoso.
Kebijakan pelarangan sepeda motor itu menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Apabila tidak setuju dengan kebijakan tersebut, kata Sutiyoso, masyarakat dapat menyampaikan saran secara baik kepada pemerintah. "Kalau memang ada saran, disampaikan secara baik," kata Sutiyoso.
Bang Yos mengatakan jangan sampai penyampaian pesan dilakukan dengan cara membuat "gubernur tandingan" seperti yang beberapa waktu lalu dilakukan Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) yang melantik Fahrurrozi Ishaq, anggota Forum Umat Islam (FUI), di depan DPRD DKI Jakarta.
"Kalau itu hanya dagelan," ujarnya(kmps)
Tag :
nasional