Ada sekitar 800 orang yang berasal dari Lakemba Sydney itu membentangkan sejumlah poster dengan slogan "Je suis Muslim" yang artinya adalah "Saya Muslim".
Slogan itu sebenarnya merupakan bentuk sindiran dari edisi terbaru Charlie Hebdo yang menunjukkan sampul depan karikatur Nabi Muhammad yang terlihat menangis sambil memegang tanda bertuliskan "Je suis Charlie".
Perlu diketahui, edisi itu merupakan kali pertama majalah terbit setelaha aksi penyerangan yang terjadi di kantor redaksi Charlie Hebdo pada 7 Januari lalu di mana 12 orang tewas.
Penyelanggara aksi menyebut, aksi unjuk rasa bertajuk "Our Prophet, Our Honor" itu dimaksudkan untuk menunjukkan respon perdamaian atas citra negatif yang dibuat oleh Charlie Hebdo terkait Nabi Muhammad.
Pemimpin Muslim Sufyan Badar yang ikut dalam aksi bahkan menyebut bahwa unjuk rasa dilakukan untuk mendukung Charlie Hebdo menggunakan kebebasan berbicara sebagai tabir asap untuk masalah yang mendasar.
"Pada kenyataanya, kebebasan berbicara adalah satu dari banyak alat politik yang digunakan untuk mempertahan dominasi atau kaum Musli," kata Badar seperti dimuat Associated Press.
Dalam aksi tersebut, pihak kepoliasan sempat mengamankan 14 orang pengunjuk rasa yang dinilai tidak tertib. Namun demikian tak satu pun dari mereka yang dijebloskan ke jeruji besi.(rmol)
Tag :
Syariah