Meski seperempat Jalur Gaza hancur lebur,
listrik digilir 3-6 jam saja dalam sehari, air minum susah, sudah
delapan tahun dikepung Zionis, saudara-saudara kita di Gaza tetap
mempertahankan kemuliaan akhlaqnya.
Jawad Mansur yang sudah delapan tahun
bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah taman di Gaza City,
beberapa hari lalu kaget. Pagi-pagi seperti biasa ia berangkat ke
tempatnya bekerja. Di pinggir jalan ia menemukan sebuah tas. Ketika
dibuka isinya berikat-ikat uang dolar, total US$30 ribu.
Tanpa berpikir panjang, langsung dibawanya
tas itu ke kantor polisi terdekat. Setelah semua laporan dan data
dirinya dicatat ia meninggalkan kantor polisi itu, melanjutkan
pekerjaannya.
Malam harinya, ia dipanggil ke kantor
polisi lagi. Di tempat itu ia dipertemukan dengan seorang akuntan sebuah
perusahaan pembotolan minuman ringan, Abu Muhammad. Rupanya pria ini
kehilangan tasnya dalam perjalanan menuju bank.
Orang baik ketemu orang baik, dipertemukan oleh polisi yang baik, atas ketetapan dari Sang Maha Baik.
Rupanya petugas polisi sudah dilapori
kehilangan uang itu. Namun Pak Polisi yang bertugas belum menunjukkan
apa-apa kepada Abu Muhammad, yang mengaku pemilik uang. Pak Polisi lalu
minta Jawad ‘memeriksa’ dulu Abu Muhammad.
Jawad, petugas kebersihan yang biasa dipanggil Abu Wasim itu bertanya, “Tas kamu isinya apa?”
“Uang,” kata akuntan itu.
“Berapa jumlahnya?” tanya Jawad lagi.
“Seluruhnya US$30.000,” jelas Abu Muhammad.
“Bagaimana kamu menyusun uang itu?” tanya Jawad, sudah semakin mirip polisi.
“Diikat dalam tiga ikatan, masing-masing
10 ribu dolar. Sebagian pecahan 50 dolaran, sebagian besar 100 dolaran,”
jawab Abu Muhammad.
Sambil menghela nafas lega, Jawad ayah empat anak itu berkata, “Tas dan uang ini punya kamu.”
Saat diwawancarai oleh Al-Quds TV, mata Abu Muhammad berkaca-kaca dan sering melihat ke arah langit.
“Saya mati-matian mendesak orang baik ini
(Jawad) untuk menerima sedikit hadiah. Tapi dia menolaknya,” kata Abu
Muhammad menahan haru.
Wartawati Al-Quds TV menanyakan kepada Jawad kenapa ia menolak hadiah itu.
Jawad menjawab, “Iya. Beliau (Abu
Muhammad) mau memberikan hadiah. Saya tanya, kamu mau kasih hadiah apa?
Dia bilang 10% dari uang itu, US$ 3.000 (lebih kurang Rp 37 juta). Saya
bilang, uang ini saya temukan sebagai amanah dari Allah. Hanya Allah
yang berhak menghadiahi saya(hdyt)
Tag :
Unik