Teriak "KRL Akan Tabrakan" Di Stasiun Kalibata, Mahasiswa UI Di Amankan

Abadijaya News: Provokator pembuat panik penumpang dengan teriakan 'KRL akan tabrakan' di Stasiun Duren Kalibata, Rabu (7/1) kemarin, belum tertangkap. Malah mahasiswa UI yang ikut panik dan memecahkan kaca gerbong diamankan. Muncul dugaan provokator itu adalah pencopet.

"Orang yang berteriak pertama kali kalau kereta mau tabrakan belum bisa tertangkap," kata juru bicara PT KAI Commuter Jabotabek Eva Chairunisa kepada detikcom, Kamis (8/1/2015).

Saat ditanya apakah pencopet yang jadi provokator, Eva menyatakan belum bisa memastikannya. Yang pasti kereta ini dijaga empat orang petugas keamanan yang berpatroli secara terpisah. Dua orang berada di depan KRL, dan dua orang lainnya berjaga di belakang KRL.

"Petugas tidak bisa mengecek ada copet apa tidak. Karena saat itu penumpang panik dan berlarian ke belakang kereta," kata Eva.

Sementara itu, Kapolsek Pancoran Kompol Minto Padal Putro, mengatakan belum ada korban pencopetan di KRL itu yang melapor. "Kalau memang ada korban pencopetan bisa melapor. Kalau omongan saja tidak bisa dibuktikan," katanya.

Dugaan bahwa teriakan itu datang dari pencopet muncul dalam pembicaraan sesama penumpang KRL maupun di twitter pada Rabu kemarin. Membuat panik penumpang memang modus lama pencopet. Modus ini juga sering dilakukan pencopet di angkutan umum selain KRL di Jakarta. Bila penumpang panik, maka pencopet akan mudah beraksi atau mudah kabur.

Kepanikan ini terjadi pada Rabu (7/1) sekitar pukul 14.00 WIB, menimpa penumpang KA 1554 (Jatinegara-Bogor) yang hendak berhenti di Stasiun Duren Kalibata, Jaksel. Kepanikan timbul karena ada provokator yang berteriak kereta akan tabrakan.

Penumpang berlarian dari gerbong depan ke bagian belakang. Seorang mahasiswa UI bernama Putut Pradhopo (19) ikut panik dan berlari ke bagian belakang rangkaian kereta. Dia kemudian memecahkan kaca gerbong dengan menggunakan alat pemadam APAR yang ada di kereta itu. Akibat aksinya ini Putut diamankan petugas keamanan Stasiun Kalibata dan dibawa ke Polsek Pancoran.

Putut diperiksa di Polsek Pancoran hingga Rabu malam. Orang tua Putut bersedia memberikan jaminan bahwa Putut tidak akan mengulangi perbuatan dan tak menghilangkan barang bukti, dan juga tak akan mempersulit proses penyidikan. Hari ini merupakan hari pertama Putut wajib lapor.(dtk)


pageads
Tag : nasional

Related Post: