"Presiden menampar sistem yang bekerja untuk dia," ujar Fahri saat ditemui di kompleks DPR RI, Jakarta, Jumat (6/2).
Selain menampar wajahnya sendiri, Jokowi menurut Fahri juga akan menampar dua wajah lain. Wajah yang juga akan tertampar adalah wajah DPR karena sudah dimintai persetujuan melalui mekanisme uji kepatutan dan kelayakan.
DPR dalam rapat paripurna sudah menyetujui calon tunggal Kapolri yang diajukan Jokowi tersebut untuk jadi pemegang tongkat komando Korps Bhayangkara. Dalam Surat pengajuan calon kapolri, Jokowi menurut Fahri meminta untuk segera melakukan uji kepatutan dan kelayakan. "Dalam surat itu (dinyatakan) untuk menyegerakan tapi begitu disegerakan tiba-tiba Presiden diam," kata Wakil Sekjen PKS itu.
Wajah terakhir yang ditampar jika Jokowi batal melantik Budi Gunawan adalah wajah jenderal bintang tiga itu. Budi akan merasa tertampar lantaran dirinya sudah lolos pemeriksaan Kompolnas dan Bareskrim Polri tapi gagal dilantik gara-gara jadi tersangka di KPK.
"Orang itu (Budi Gunawan) sudah datang dan mempresentasikan, dapat clereance dari PPATK, Bareskrim, DPR, habis itu mau ditampar juga mukanya," kata Fahri.
Karena itu Fahri menyarankan Jokowi melantik Budi Gunawan lebih dulu menjadi Kapolri. Urusan penonaktifan bisa dilakukan setelah ia dilantik nanti. "Intinya lantik dulu baru dinonaktifkan," ujar Fahri.
Jokowi sendiri baru akan memutuskan soal Kapolri ini pekan depan. Namun ada pula kabar yang menyatakan Jokowi menunggu sidang praperadilan yang diajukan Budi Gunawan ada keputusan.
Sebelumnya Ketua Tim 9 Syafi'i Maarif mengaku sudah berkomunikasi dengan Jokowi dan menyatakan bahwa Presiden tidak akan melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri.(cnn)
Tag :
PKS