Kesederhanaan Para Pemimpin Dunia Ini Dicintai Rakyatnya



Abadijaya News:  Bicara soal pemimpin dunia, tak akan pernah habisnya. Banyak aspek menarik yang bisa digali dari mereka, mulai dari hobi sampai gaya hidup mereka. Karena tak ada dua manusia yang sama, setiap pemimpin dunia juga punya karakter dan gaya yang berbeda-beda.
Ada yang kalem, tetapi ada juga yang cuek. Akan tetapi, mayoritas pemimpin dunia biasanya selalu menjaga sikap mereka demi pencitraan. Namun, ini tak berlaku buat sejumlah pemimpin dunia seperti Presiden Uruguay, Kanselir Jerman dan PM Yunani.
Sebenarnya masih ada beberapa kepala negara lainnya yang dikenal punya gaya unik yang membuat penampilan mereka lain dari kebanyakan pemimpin lainnya.
Baiklah kita mulai dari Presiden Uruguay, Jose Mujica (80). Siapa yang tak kenal dengan presiden termiskin di dunia ini? Dia selama ini dikenal sebagai "presiden paling miskin di dunia" karena hidupnya yang sangat sederhana. Bahkan, saking sederhananya, dia dan istrinya memilih tinggal di gubuk ketimbang istana presiden.
Di sela-sela kesibukannya mengatur pemerintahan, Mujica meluangkan waktu senggangnya untuk bercocok tanam dan beternak di dekat gubuknya. Selain itu, Presiden Mujica yang biasa disapa dengan nama Pepe itu, juga memberikan sebagian besar gajinya untuk orang miskin.
Berdasarkan laporan kekayaan para pejabat negara di Uruguay yang memang harus diumumkan kepada publik secara rutin, Mujica tercatat hanya memiliki mobil VW Beetle tahun 1987 seharga $1.800 dolar AS atau sekitar Rp 19 juta. Dia juga memiliki peternakan dan sawah di dekat rumahnya yang sangat sederhana itu.
Dengan mobilnya yang sangat sederhana itu, Mujica juga kerap memberikan tumpangan pada warganya. Seperti dilansir Daily Mail pekan lalu, salah seorang warga yang diberi tumpangan tersebut adalah Gerhald Acosta.
Dia diberi tumpangan oleh Presiden Mujica saat berjalan kaki menuju rumahnya. Saat itu, Gerhald baru saja diberhentikan dari tempat kerjanya di sebuah pabrik kertas di Montes del Plata itu.
Tatkala berjalan kaki itulah, sebuah mobil berhenti menawarkan tumpangan. Alangkah terkejutnya Gerhald saat melihat orang yang menawarkan tumpangan itu adalah Presiden Jose Mujica dan istrinya, Lucia Topolansky.
"Sulit memercayai apa yang saya lihat. Presiden memberi saya tumpangan. Padahal, sebelumnya puluhan mobil lalu lalang melewati saya begitu saja tanpa menawarkan tumpangan," ujar Gerhald seperti dikutip Daily Mail.
Kemurahatian Mujica bukan hanya sekali itu saja.Banyak warga lain pernah merasakan kebaikan sang presiden dan istrinya itu. Latar belakang Mujica sendiri adalah aktivis.
Dia pernah menjadi pemimpin kelompok pemberontak Tupamaro. Sebagai orang nomor satu di Uruguay, dia sebenarnya bisa mendapatkann apa saja yang dimaui, mulai dari rumah sampai mobil mewah.
Namun, dia menolak itu. Sejak dilantik menjadi presiden pada 2010 lalu, gaya hidup sederhana Mujica tak berubah. Dia tetap sosok yang sangat sederhana seperti saat masih menjadi aktivis, dan juga tetap memilih tinggal di gubug reyot yang dibangun di dekat lahan pertanian miliknya.
"Seorang presiden adalah seorang pejabat tinggi yang dipilih untuk bekerja. Dia bukan raja, apalagi dewa. Presiden adalah seorang pelayan rakyat. Jadi, saya pikir gaya hidup ideal seorang presiden adalah hidup seperti kebanyakan rakyat yang dilayaninya," ujar Mujica saat diwawancarai AlJazeera terkait gaya hidupnya yang sangat sederhana itu, seperti dilansir Daily Mail.
Selain Mujica, pemimpin sederhana lainnya adalah Kanselir Jerman Angela Merkel. Sama dengan Mujica, perempuan dengan gelar doktor di bidang fisika ini sejak masih muda sudah menjadi aktivis.
Karir politiknya menanjak saat pemimpin Jerman era 1990-an, Kanselir Helmut Kohl memilih Merkel untuk menempati posisi menteri. Meskipun sejak dari muda sudah punya posisi mapan dan dengan jabatannya itu, dia bisa membeli apapun yang dia mau, Merkel tetap dikenal sebagai sosok pejabat yang sederhana.
Bahkan, saat dia resmi menjadi orang nomor satu di Jerman, Merkel dan suaminya menolak tinggal di Istana Presiden. Dia tetap tinggal di apartemen miliknya yang termasuk sederhana untuk posisi dia sebagai pemimpin Jerman.
Gaya hidupnya yang sederhana juga terlihat dari cara berpakaiannya. Orang nomor satu di Jerman itu termasuk pemimpin yang tak malu menggunakan pakaian yang sama selama 18 tahun.
Padahal, sebagai tokoh dunia, gaya berpakaian kerap disorot media. Namun, Merkel selama ini memang dikenal cuek. Bahkan, dia menolak menggunakan anggaran negara untuk membeli pakaian.
Laporan Bild, media terbesar di Jerman, yang dikutip laman Slate, menyebutkan, sejak 1996 Merkel setia menggunakan pakaian tunik berbahan sutera buatan Jerman, dan tak pernah merasa malu menggunakan itu berulang kali dalam beragam acara kenegaraan.
Padahal banyak tokoh dunia, seperti selebriti, kerap menghindari penggunaan pakaian yang sama. Mereka takut diolok-olok media pakai baju yang sama lebih dari sekali. Apalagi sampai lebih dari dua kali, bahkan untuk Merkel, pakaian yang sama digunakan sejak tahun 1996 atau selama 18 tahun!.
Warga Jerman pun tak pernah khawatir pajak mereka dihamburkan untuk membeli baju-baju mahal. Pajak yang dibayarkan rakyat benar-benar dimanfaatkan Merkel sepenuhnya untuk pembangunan Jerman.
Setidaknya sejak Merkel berkuasa, ekonomi Jerman menjadi yang terkuat di antara negara-negara Uni Eropa. Tak heran, dia telah terpilih dua kali menjadi pemimpin Jerman.
Pemimpin dunia lainnya yang terkenal sederhana adalah sosok muda dari Yunani. Alex Tsipras sejak masih remaja sudah terjun di dunia aktivisme. Tak heran, selepas SMA, namanya sebagai aktivis semakin terkenal.
Mirip kisah Joshua Wong yang sejak SMP sudah memulai dunia aktivisme, dan di usia 17 tahun, pemuda Hong Kong ini menjadi orang yang paling dibenci Tiongkok. Pasalnya, dia dinilai telah mengganggu stabilitas kawasan Tiongkok Selatan yang selama ini relatif adem-ayem.
Namun bedanya dengan Wong, Alex adalah politisi kiri yang sangat militan. Bagi dia liberalisme adalah sumber kejahatan yang menyensarakan banyak orang. Prinsip ini membuat Alex sangat menentang kapitalisme.
Setelah berjuang sejak dari remaja untuk mempromosikan komunisme dan sosialisme, akhirnya pria kelahiran 1974 itu seminggu lalu berhasil mendapat kepercayaan dari warganya untuk memimpin Yunani yang sejak 2010 dilanda krisis ekonomi parah. Hutang Yunani saat ini mencapai ratusan triliun rupiah.
Alex yang mengidolakan Che Guevara tersebut, menyalahkan IMF sebagai biang keladi terpuruknya kondisi ekonomi Yunani saat ini. Selain itu, Alex juga menyalahkan kebijakan pemerintahan sebelumnya yang sangat mengagungkan nilai-nilai liberalisme.
Tak heran, setelah dilantik menjadi orang nomor satu di Yunani, Alex yang kerap berpakaian santai dan anti memakai dasi itu (bahkan saat dilantik menjadi PM pun, dia berpakaian kasual), langsung membuat gebrakan dengan menolak bantuan IMF.
Bahkan, dia sempat mengancam, tak akan membayar hutang Yunani terhadap IMF. Namun, dia akhirnya melunak dan saat ini soal pembayaran hutang Yunani tersebut masih terus dibahas.
Yang jelas, Alex yang anaknya diberi nama Ernesto sebagai sebagai penghormatan bagi Che Guevara itu, menegaskan, tak akan membayar hutang tersebut secara penuh. Soal berapa yang akan dibayar, ini sampai sekarang masih jadi pembahasan para donor di Uni Eropa.(PR)





pageads