Abadijaya News: Puluhan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo demonstrasi di depan boulevard kampus, Jalan Ir Sutami, Jumat (20/3) pagi. Mereka juga memblokir jalan Solo- Surabaya tersebut. Akibatnya arus lalu lintas keluar dan masuk kota Solo mengalami kemacetan panjang. Polisi harus mengalihkan lalu lintas ke belakang kampus dan Jalan Juanda agar kemacetan tak semakin parah.
Para mahasiswa yang mengenakan jaket almamater UNS berwarna biru laut tersebut menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar segera mengambil kebijakan yang menguntungkan rakyat Indonesia. salah satu yang mereka soroti adalah terkait mahalnya harga kebutuhan pokok saat ini. Yakni harga beras serta kebutuhan lainnya.
"Kami meminta Presiden Jokowi agar membuat keputusan yang pro rakyat. Turunkan harga beras dan harga kebutuhan pokok lainnya," ujar Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS Eko Pujianto saat berorasi.
Selain menyoroti harga kebutuhan pokok, mahasiswa juga meminta Jokowi agar tegas dalam pemberantasan korupsi. Tak hanya tegas, Jokowi juga diminta tak pandang bulu dalam memerangi korupsi.
Dalam orasinya, para mahasiswa juga mengancam akan memanggil Jokowi untuk pulang kampung ke Solo jika tak lagi berpihak pada rakyat. Apalagi lebih mengedepankan kepentingan partai dan kelompok tertentu. Mereka juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap kepemimpinan Jokowi saat ini dengan membentangkan spanduk bertuliskan "Kami siap antar pulang Pak Jokowi ke Solo Lagi."
Sejumlah spanduk lainnya bernada protes juga mereka bentangkan untuk memanggil mantan wali kota itu pulang. Spanduk tersebut bertuliskan 'Beras naik, BBM Naik, Pak Jokowi Ayo Pulang Kampung', 'Indonesia Darurat' dan 'Save Indonesia'.
Eko Pujianto mengatakan mahasiswa memberikan batas waktu kepada Jokowi sebulan untuk membenahi kebijakannya yang sangat merugikan rakyat. Bila dalam jangka waktu sebulan atau hingga 20 Mei mendatang Jokowi belum mampu membenahi kondisi Indonesia, maka surat panggilan pulang kampung (SP2K) akan dilayangkan.
"Kepemimpinan Jokowi-JK banyak kebijakan mereka yang tidak memihak rakyat. Mereka lebih condong mementingkan pencitraan. Kami akan memanggil pulang Pak Jokowi untuk mendengarkan aspirasi langsung masyarakat," tandas Eko.
Di akhir aksinya, mereka mengajukan 8 tuntutan terhadap Jokowi sebelum pemanggilan pulang diberlakukan para mahasiswa. Yakni penurunan harga bahan pokok, pengembalian subsidi BBM, bersikap tegas dalam pemberantasan korupsi, menguatkan nilai tukar rupiah, melakukan nasionalisasi asset negara, bersikap pro kepada rakyat dan tidak dipengaruhi kepentingan politik, mewujudkan janji Trisakti serta yang paling utama yaitu menghentikan pencitraan media dan benar-benar bekerja untuk rakyat.(merdeka)
Tag :
nasional