BI: Permintaan Kredit Anjlok, Dipicu Pertumbuhan Ekonomi Melambat

Abadijaya News : Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan triwulanan permintaan kredit baru pada kuartal II 2015 mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hal itu tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) hasil survei perbankan triwulan II yang sebesar 66,7 persen atau lebih rendah dari 87,9 persen pada triwulan II 2014. SBT triwulan II 2015 merupakan yang terendah dalam lima tahun terakhir. 



Bank sentral mensinyalir faktor utama yang menghambat penyaluran kredit baru selama triwulan II 2015 adalah belum membaiknya kondisi usaha dan rendahnya kebutuhan pembiayaan akibat perlambatan ekonomi. 

Berdasarkan survei BI, kondisi ini juga membuat perbankan mewaspadai meningkatnya risiko kredit macet atau non performing loan (NPL), terutama pada kredit modal kerja (KMK) dan kredi tinvestasi (KI). Pada Mei 2015 tercatat NPL KMK sebesar 2,94 persen atau meningkat 0,18 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sementara untuk NPL KI juga mengalami peningkatan sebesar 0,25 persen menjadi 2,81 persen. 

BI mencatat penyeluran kredit konsumsi juga tidak mencapai target menyusul anjloknya penjualan otomotif, baik kendaraan roda dua maupun empat. Alhasil deviasi target paling besar terjadi pada kredit kendaraan bermotor yang permintaannya turun 9 persen pada kuartal II. Penurunan tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan dua triwulan sebelumnya yang masing-masing negatif 1,7 persen dan 3,2 persen. 

Berdasarkan sektor ekonomi, ada dua sektor yang mengalami penurunan permintaan kedit. Pertama, sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi, yang turun 10,6 persen. Kedua, sektor real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan yang minus 13,4 persen. 

Lebih lanjut BI menjelaskan, responden memperkirakan pertumbuhan kredit baru akan menguat pada triwulan III-2015 seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi Indonesia dan meningkatnya kecukupan modal bank. 

Di sisi lain, rata-rata suku bunga kredit rupiah pada triwulan III-2015 diperkirakan meningkat akibat kenaikan suku bunga dana dan tingginya risiko penyaluran kredit.

Sebaliknya, jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun perbankan justru mengalami peningkatan. Pada kuartal II 2015, DPK yang terhimpun tumbuh 93,2 persen atau meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya 93,2 persen. 

BI memperkirakan semua jenis simpanan naik, di mana giro tumbuh 94,6 persen, tabungan 97,2 persen, dan deposito 85,2 persen.(cnnind)


pageads
Tag : ekbis

Related Post: