Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah adanya deal khusus dengan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, saat bertemu beberapa waktu lalu.
Usai dilantik Presiden Joko Widodo pada 27 Juli lalu, Arcandra diketahui sempat menyambangi Gedung KPK pada Senin (8/8). Wakil Ketua KPK, Basaria Pandjaitan menyatakan, pertemuan tersebut hanya sebatas perkenalan diri Arcandra sebagai Menteri ESDM yang baru dilantik menggantikan Sudirman Said.
"Saat itu hanya perkenalan diri saja," kata Basaria saat dikonfirmasi, Selasa (16/8).
Basaria mengakui, dalam pertemuan ini antara pimpinan KPK dan Arcandra sempat membahas mengenai sektor migas dan mineral di Kementerian ESDM. Namun, Basaria menegaskan tak ada deal atau kesepakatan khusus dengan Arcandra.
"Tapi tidak ada pembicaraan khusus," kata Basaria.
Diketahui, nama KPK turut terseret dalam polemik kewarganegaraan ganda Arcandra yang berujung pada pencopotannya sebagai Menteri ESDM pada Senin (15/8).
Beredar kabar, pencopotan Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM tak hanya sebatas status kewarganegaraan ganda. Lebih dari itu, polemik kewarganegaraan ganda yang berujung pada pencopotan ini mencuat sebagai reaksi sejumlah pihak yang geram dengan langkah Arcandra meminta bantuan KPK mengaudit Kementerian ESDM yang disebut "lahan basah" bagi koruptor.(brt1)
Usai dilantik Presiden Joko Widodo pada 27 Juli lalu, Arcandra diketahui sempat menyambangi Gedung KPK pada Senin (8/8). Wakil Ketua KPK, Basaria Pandjaitan menyatakan, pertemuan tersebut hanya sebatas perkenalan diri Arcandra sebagai Menteri ESDM yang baru dilantik menggantikan Sudirman Said.
"Saat itu hanya perkenalan diri saja," kata Basaria saat dikonfirmasi, Selasa (16/8).
Basaria mengakui, dalam pertemuan ini antara pimpinan KPK dan Arcandra sempat membahas mengenai sektor migas dan mineral di Kementerian ESDM. Namun, Basaria menegaskan tak ada deal atau kesepakatan khusus dengan Arcandra.
"Tapi tidak ada pembicaraan khusus," kata Basaria.
Diketahui, nama KPK turut terseret dalam polemik kewarganegaraan ganda Arcandra yang berujung pada pencopotannya sebagai Menteri ESDM pada Senin (15/8).
Beredar kabar, pencopotan Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM tak hanya sebatas status kewarganegaraan ganda. Lebih dari itu, polemik kewarganegaraan ganda yang berujung pada pencopotan ini mencuat sebagai reaksi sejumlah pihak yang geram dengan langkah Arcandra meminta bantuan KPK mengaudit Kementerian ESDM yang disebut "lahan basah" bagi koruptor.(brt1)
Tag :
nasional