Mantan Komisioner KPU RI Andi Nurpati mengatakan, tidak pernah mengacak-acak pilkada Sumbar
Kedatangannya ke Sumbar ada sebagai ahli yang diminta pasangan calon MK-FB.“Saya ini mantan anggota KPU,” katanya.
Soal Forum Pemuda Pro Pilkada Badunsanak (FP3B) yang mengancam akan mengerahkan massa untuk memperingatkan langsung, Andi malah balik mengancam, akan melaporkan ke polisi soal pengancaman.
“Yang saya lakukan adalah menyampaikan atura-aturan tentang pilkada. Tidak ada pula hak mereka untuk melarang saya,” kata Andi. Dia juga mengaku tidak takut dilaporkan ke DPP Demokrat.
“Silakan saja lapor ke Demokrat. Saya ke Padang kemarin tidak membawa-bawa nama Demokrat,” katanya.
Dia menambahkan proses pilkada di Sumbar itu memang telah selesai, tapi baru sebatas hasil pemilihan, secara adminisstratif, belum.
“Putusan MK soal selisih suara memang sifatnya sudah final dan mengikat, tapi soal administratif, masih ada putusan Mahkamah Agung yang harus ditunggu,” katanya.
Forum Pemuda Pro Pilkada Badunsanak (FP3B) memperingatkan Andi Nurpati supaya menghentikan tindakannya yang selama ini mengacak-acak pilkada Sumbar. Andi Nupati yang bukan orang Sumbar itu dinilai sudah terlalu jauh ikut campur urusan orang Minang.
Apabila peringatan ini tidak dindahkan, maka FP3B mengancam akan melakukan pengerahan massa untuk memberikan peringatan langsung kepada Andi Nurpati.(hariansinggalang)
Kedatangannya ke Sumbar ada sebagai ahli yang diminta pasangan calon MK-FB.“Saya ini mantan anggota KPU,” katanya.
Soal Forum Pemuda Pro Pilkada Badunsanak (FP3B) yang mengancam akan mengerahkan massa untuk memperingatkan langsung, Andi malah balik mengancam, akan melaporkan ke polisi soal pengancaman.
“Yang saya lakukan adalah menyampaikan atura-aturan tentang pilkada. Tidak ada pula hak mereka untuk melarang saya,” kata Andi. Dia juga mengaku tidak takut dilaporkan ke DPP Demokrat.
“Silakan saja lapor ke Demokrat. Saya ke Padang kemarin tidak membawa-bawa nama Demokrat,” katanya.
Dia menambahkan proses pilkada di Sumbar itu memang telah selesai, tapi baru sebatas hasil pemilihan, secara adminisstratif, belum.
“Putusan MK soal selisih suara memang sifatnya sudah final dan mengikat, tapi soal administratif, masih ada putusan Mahkamah Agung yang harus ditunggu,” katanya.
Forum Pemuda Pro Pilkada Badunsanak (FP3B) memperingatkan Andi Nurpati supaya menghentikan tindakannya yang selama ini mengacak-acak pilkada Sumbar. Andi Nupati yang bukan orang Sumbar itu dinilai sudah terlalu jauh ikut campur urusan orang Minang.
Apabila peringatan ini tidak dindahkan, maka FP3B mengancam akan melakukan pengerahan massa untuk memberikan peringatan langsung kepada Andi Nurpati.(hariansinggalang)
Tag :
politik