PKS mempertanyakan membengkaknya sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) Kota Bogor pada tahun anggaran 2015 yang mencapai Rp 353 Milyar. Hal tersebut menjadi indikator buruknya kinerja Walikota Bogor Bima Arya dengan serapan hanya di angka 72,48 persen.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bogor dari Fraksi PKS Teguh Rihananto mengatakan, seharusnya pemkot mampu menyerap anggaran hingga 90 persen.
“Ini kan tahun anggaran yang murni dikerjakan Bima, masak tidak bisa maksimal. Kalau tahun anggaran 2014 kita bisa maklumi, karena Bima hanya meneruskan program pemerintah terdahulu,” tegas Teguh.
Lanjut Teguh, DPRD sudah mengingatkan jauh-jauh hari pada semester pertama agar pemkot melakukan evaluasi, supaya tidak menimbulkan Silpa yang begitu besar.
“Di semester pertama kami sudah ingatkan, dalam pandangan umum fraksi PKS, untuk melakukan evaluasi dan memperbaiki prosesnya,” tegasnya.(pkskotabogor)
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bogor dari Fraksi PKS Teguh Rihananto mengatakan, seharusnya pemkot mampu menyerap anggaran hingga 90 persen.
“Ini kan tahun anggaran yang murni dikerjakan Bima, masak tidak bisa maksimal. Kalau tahun anggaran 2014 kita bisa maklumi, karena Bima hanya meneruskan program pemerintah terdahulu,” tegas Teguh.
Lanjut Teguh, DPRD sudah mengingatkan jauh-jauh hari pada semester pertama agar pemkot melakukan evaluasi, supaya tidak menimbulkan Silpa yang begitu besar.
“Di semester pertama kami sudah ingatkan, dalam pandangan umum fraksi PKS, untuk melakukan evaluasi dan memperbaiki prosesnya,” tegasnya.(pkskotabogor)
Tag :
Warta Daerah